KUNINGAN (MASS) – Tahapan Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kuningan usai digelar. Tahapannya cukup panjang serta menyita banyak waktu, tenaga dan perhatian banyak pihak. Mulai dari penyelenggara, peserta sampai pemilih.
Tahapan demi tahapan, punya dinamikanya tersendiri. Termasuk rekapitulasi hasil baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, dimana ada saksi paslon yang tidak mau menandatangani D. hasil dan mengaku hal tersebut atas dasar intruksi atasan.
Kejadian itulah yang disayangkan oleh salah satu aktivitas muda NU di Kuningan, Hasan Ropiki. Ia menganggap tindakan tim Paslon tersebut tidak menghargai suara masyarakat Kuningan dan kerja keras penyelenggara di setiap tingkatan.
Meskipun hal itu tidak akan merubah ketetapan hasil, namun kata Hasan, tetap saja ada pesan moral yang ditunjukan.
“Tindakan seperti ini tidak diharapkan dalam sebuah proses demokrasi,” tuturnya, (6/12/2024).
Ia juga menyinggung soal tim pemenangan maupun Paslon yang dianggapnya tidak dapat menunjukkan sikap yang profesional dan penuh tanggung jawab pada hasil Pilkada yang ditetapkan.
Hasan khawatir hal itu akan menjadi contoh bagi masyarakat dan menjadi hambatan berjalannya pemerintahan dan kebijakan di Kabupaten Kuningan, apalagi Kuningan saat ini sedang dilanda berbagai permasalahan.
Selain menyangkan tim paslon, ia juga mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu serta berterimakasih kepada TNI, polri dan pemerintah yang telah mengawal dan mendukung penyelenggaraan Pilkada.
“Kami berharap setelah proses tahapan pilkada ini selesai semua dapat menyatu kembali, mulai dari paslon, tim pemenangan maupun para pendukung untuk sama sama mendukung visi dan misi pemerintah untuk membangun Kuningan ke arah yang lebih baik,” ujarnya di akhir. (eki)