KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 214 Santriwati Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al-Multazam mengikuti prosesi Pelepasan Santri Ponpes Terpadu Al-Multazam di Lapangan Serbaguna, Minggu (5/5/2019).
“Minimal Hafalan di sini adalah 5 juz, alhamdulillah dari 214 ini mereka semuanya lulus mengikuti ujian dan mentasmi’kan hafalan mereka kepada para ustadzah yang ada di sini, namun ada 28 orang yang baru mentasmi’kan 4,5 juz dan alhamdulillah 15 orang telah berhasil melebih target 5 juz,” ujar Pimpinan Ponpes Terpadu Al-Multazam, KH. Adin Nurhaedin, Lc.
Kepada mereka yang telah lulus, Adin berpesan agar mengambil hikmah dari Surat Al-Hasyr ayat 18-20 yaitu untuk mempersiapkan bekal hari esok dan bertaqwa kepada Allah Swt. Mau melanjutkan sekolah di luar ataupun di Al Multazam, tiga ayat tersebut harus diingat selalu dan diamalkan.
“Seyogyanya jiwa ini melihat masa lalu untuk menyongsong masa depan, dan bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui terhadap apa yang kalian lakukan, dan janganlah kalian sekali-kali seperti orang-orang yang melupakan Allah Swt,” pesannya sesuai ayat tersebut.
Adin melanjutkan, orang-orang yang melupakan Allah Swt itu niscaya mereka lupa akan diri mereka sendiri. Kepada Allah tidak ingat maka Allah hukum dia untuk lupa terhadap diri sendiri, lupa terhadap waktunya, lupa terhadap jasadnya, lupa terhadap lingkungannya, lupa terhadap kesehatannya, lupa terhadap kehidupan secara keseluruhan.
“Dan kerugian yang kedua, Allah sematkan kepada mereka adalah orang-orang yang fasik, tidak sama Ashabul Jannah dengan Ashabun Naar, penduduk Surga dan penduduk Neraka, Sattaan Sattaan Bainahuma, sangat jauh perbedaannya antara penduduk Surga dan Penduduk Neraka, Penduduk Surga itu adalah mereka adalah orang-orang yang beruntung,” paparnya.
Sementara, Ketua YPI Al-Multazam HK, H. Uud Pandu Suandhana, S.Si. menegaskan bahwa Al-Multazam sudah menjadi lembaga kebanggaan ummat. Khususnya di Kabupaten dan akan go Internasional dalam penjabaran Visi Misi yang Qurani.
“Kita sudah menjadi lembaga kebanggaan di tingkat kabupaten dan mudah-mudahan akan terus meningkat ke nasional dan internasional. Hal ini tidak mudah, oleh karena itu kita jabarkan visi ini kedalam sebuah misi, misi yang terpatri di dalam hati anak-anak kita,” kata Uud.
Misi yang pertama adalah Qurani. Anak didik mendalami Al-Quran, mempelajari Al-Quran, dan memahami Al-Quran. Itu semua sudah kita ajarkan kepada para santri bahwa Al-Quran adalah jalan pedoman hidup.
“Al-Quran adalah hidup mati kita, dan Al-Quran yang kita cintai sampai liang lahat kelak nanti, dan kita juga sudah memberikan pembelajaran akhlakul Karimah,” pesanya.
Salah satu misi dari nomor dua yayasan ini, sambung Uud, yaitu bagaimana menciptakan anak-anak yang selalu berbakti kepada orang tuanya. Orang tua menginvestasikan anak-anaknya ke Al Multazam itu, menurutnya, bukanlah hal mudah.
Dia berharap agar para santri membuang jauh-jauh mindset “Penjara Suci” di Pondok Pesantren. Karena sebenarnya di pondok itu sedang berwisata hati, rihlah dan mengejar impian, apalagi yang masuk adalah anak-anak yang baik.
Prosesi Pelepasan Santri SMPIT Al-Multazam juga dihadiri oleh Dra. Hj. Sri Sunarsih, M.Pd Selaku Kabid SMP, Cecep Ade Sumantri, M.Pd., selaku Pengawas PAI dan Nono Sodikin, S. Pd. Kepsek ITUS. (deden/rl)
Adapun Santri berprestasi sebagai berikut :
1. Nisrina Hisanah Putri sebagai Pembinaan Terbaik
2. Lisna Salmaniyatun Naura Muna sebagai Bahasa Terbaik
3. Ine Nurshofa Prisyagielita sebagai Akademik Terbaik
4. Fianka Mulianing Qalbu sebagai Akademik Terbaik
5. Nisrina Hisanah Putri sebagai 20 Juz
6. Syalaisa Dwi Novita Ramadhani sebagai 17 Juz
7. Dhia Salma Alaudi Hafied sebagai 15 Juz
8. Raina Rizkyani Firdaus sebagai 15 Juz
9. Syalaisa Dwi Novita Ramadhani sebagai Santri Teladan
10. Faridhatus Munifah sebagai Santri Teladan
11. Rumaisha Nurul Izzah sebagai Santri Teladan