KUNINGAN (Mass) – Meningkatnya volume kendaraan yang terjadi sejak H+1 Hari Lebaran, ternyata masih terasa hingga saat ini. Bahkan, bukan hanya dipadati kendaraan yang menuju sejumlah kawasan wisata di Kuningan, ditambah juga arus balik dari kendaraan para pemudik menuju kota perantauan.
Pantauan di lapangan, ratusan kendaraan pemudik silih bergantian melewati lampu merah Cijoho menuju arah Cirebon hingga sempat menimbulkan kemacetan. Tersendatnya arus lalu lintas itu, disebabkan adanya sejumlah kendaraan yang terparkir di sepanjang bahu jalan kawasan pusat oleh-oleh khas Kuningan tersebut.
Tak hanya di sejumlah sentra khas oleh-oleh Kuningan, tersendatnya arus lalu lintas juga terjadi di sejumlah titik seperti perempatan Cirendang, Kramatmulya, Jalaksana, Cilimus, hingga Caracas. Terlebih, jarak tempuh yang dirasakan para pengguna jalan lebih lama daripada hari-hari biasa.
Salah seorang pengguna jalan, Ruli asal Cigintung kepada kuninganmass.com, Jumat (8/7), mengaku, ketika musim mudik untuk bepergian ke wilayah Jalaksana terpaksa tidak melalui jalur lintas Kuningan-Cirebon, karena khawatir terjebak kemacetan. Oleh sebab itu, dirinya lebih memilih menggunakan jalur alternatif melalui Desa Gunung Keling melewati Desa Sukamukti.
“Memang lebih jauh jaraknya karena harus memutar kalau harus ke Jalaksana. Tapi, ya gimana daripada macet berjam-jam kan capek dijalan,” katanya.
Dia menuturkan, kemacetan tahun ini memang tidak terlalu parah ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pada tahun sebelumnya kemacetan bukan hanya terjadi di jalur lintas provinsi tapi juga hingga ke jalan-jalan desa, seperti di jalur Desa Ragawacana menuju Sukamukti.
Sementara salah seorang pemudik, Kartim yang kebetulan asal Ciwaru, sengaja kembali ke Jakarta lebih cepat supaya ada waktu beristirahat lebih lama sebelum masuk kerja.
“Iya hari ini sengaja balik lagi ke Jakarta supaya ada waktu istirahat, dan gak terjebak macet parah juga lah dijalan. Ini juga beli dulu oleh-oleh sekalin buat tetangga disana,” singkatnya. (andri)