KUNINGAN (MASS) – Beberapa hari lalu, terjadi kecelakaan tragis terjadi di Jembatan Paseban, Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana. Dimana kendaraan motor terjun bebas dari area jembatan ke sungai dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta dua penumpang lainnya mengalami luka-luka berat.
Kejadian ini kembali mengungkapkan masalah serius terkait keselamatan di area tersebut, karena merupakan jalan turunan yang curam dan jembatan dengan guard rail (tiang penyangga jembatan) yang tidak terlalu tinggi.
Dan lagi, insiden yang merenggut nyawa di tempat tersebut, bukan kejadian yang pertama kali. Dimana sebelumnya, pjuga telah terjadi insiden di mana seorang warga meninggal dunia pasca jatuh dari jembatan ke sungai di bawahnya.
Soal guat trail jembatan yang diduga jadi sebab insiden, kuninganmass.com mencoba mengonfirmasikannya ke Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Kuningan, pada Senin (27/10/2025) kemarin.
Kadishub, melalui Kepala Bidang Prasarana dan Perparkiran, M Khadafi Mufti S Pd M Si dalam wawancaranya mengakui kondisi jembatan dimana jalan sebelumnya merupakan turunan curam ditambah ada tikungan tersebut, memang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Memang kemungkinan besar untuk hal demikian ada di bidang lalu lintas, tetapi secara umum, kondisi ini berkaitan dengan tiang penyangga jembatan atau guard rail yang pendek,” jelasnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Senin (27/10/2025).
Khadifi menambahkan pihaknya tidak ingin mengabaikan masalah ini, dan jika terbukti bahwa kondisi jembatan adalah penyebab kecelakaan, maka perlu ada tindakan lebih lanjut.
“Pasti kalau memang ini disebabkan oleh harus ditinggikannya guard rail itu ya pasti akan ditinjau lebih jauh mengenai kondisi jembatan ini dan pastinya akan ditindaklanjuti,” tuturnya.
Minimnya penerangan dan pengamanan di jembatan Paseban juga semoat menjadi sorotan. Jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 10 hingga 20 meter ini, idealnya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk mencegah jatuhnya kendaraan atau pejalan kaki.
Selain itu, tiang penyangga yang rendah dan kurangnya penghalang di tepi jembatan juga banyak dikhawatirkan oleh masyarakat, karena dianggap jadi faktor kecelakaan berakibat fatal, selain tentunya faktor lain seperti kontur jalan, kondisi kendaraan dan kecepatan berkendara.
“Kami terus berbenah termasuk dalam bidang sarana PJU dan lainnya, tetapi secara umum, kondisi ini berkaitan dengan minimnya anggaran yang ada di Dinas Perhubungan,” pungkasnya. (eki)
