KUNINGAN (MASS) – Dinsos Jabar pada tanggal 14 April mengumumpkan data akhir penerima bantuan gubernur untuk tiap daerah. Ternyata Kabupaten Kuningan yang semula oleh Sekda Jabar dijanjikan bakal mendapatkan 44.550 RTS ternyata hasil akhir hanya 15.694 RT.
Hal ini tentu mengecewakan pihak Dinsos Kuningan karena mengira yang akan mendapatkan adalah sesuai data awal. Tentu dengan adanya pengurangan membuat setiap daerah kebingungan untuk menutupinya.
“Jauh dari harapan. Tidak sesusai dengan data waktu vicon Pak Sekda Jabar. Penurunannya drastis sekali,” ujar Kadinsos Kuningan Dudi Buadiana MSi yang didampingi Kabid Pemberdayaan Sosial Hj Engking Sarki, Kamis (16/4/2020).
Sebelumnya, bupati mengintruksikan agar data penerima benar-benar tepat sasaran supaya tidak tumpang tindih dengan penerima PKH dan BPBT atau bantuan sembako. Hal ini pun langsung ditindaklanjuti oleh pihak desa.
Sekadar informasi, awalnya Dinsos menyebutkan, data yang berjumlah 44.550 itu merupakan data terpisah dengan penerima PKH atapun BPNT sebesar 93.350 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
“Data 44.550 itu kita ambil dari data terpadu kesejahtaraan sosial. Sebenarnya Kuningan mengajukan yang terdapat dari DTKS sesuai quota 48.874 RTS. Sisanya 4.324 RTS juga diharapkan mendapatkan bantuan. Diluar itu pun ada data non DTKS sebanyak 20.152 RTS dan untuk data ini belum ada penetapan dari gubernur,” jelas Dudi.
Adapun bantuan gubernur itu berupa sembako senilai Rp350 ribu dan uang senilai Rp150 Ribu. Untuk sembako komoditinya berupa beras 10 Kg, makanan kaleng 2 Kg/ 4 kaleng, gula 1 Kg, minyak 2 Liter, terigu 1 Kg, Vit C 1 paket dan mie instan sebanyak 16 buah.
Untuk penyaluran sembako akan dilakukan oleh Kantor Pos sebagai petugas distribusi dari gudang kepada Rumah Tangga Sasaran yang ada di Kabupaten Kuningan. Pihak Kantor Pos Kuningan sendiri hingga saat ini masih menunggu barang dari Bulog.
“Kalau kami menunggu barang dari Bulog. Kalau sudah ada tentu langsung dikirim,” ujar Kepala Kantor Pos Kuningan Alif. (agus)