KUNINGAN (MASS)- Kabag Kesra Setda Kuningan Toni Kusumanto mengatakan, jumlah penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Kuningan sebanyak 436 orang. Data tersebut dihimpun sejak tahun 2004-2019.
“Meningkatnya jumlah penderita karena warga Kuningan banyak yang urban. Situasi ini tidak bisa dihindari. Memang yang harus diperkuat adalah pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan. Hal itu agar kita terhindar dari hal-hal yang demikian,” tandasnya kepada kuninganmass.com, Minggu (1/12/2019).
Toni mengakui anggaran untuk penanggulang HIV dan AIDS minim. Namun meski begitu pihaknya mengupayakan sesuai kemampuan APBd saja. Masalah besar atau kecil, tergantung dari kacamatanya.
“Yang penting masyarakat bisa dilayani, dan ada proses edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi dan marginalisasi para penderita HIV/AIDS,” tambanya.
Diterangkan, pelayanan kesehatan ditangani Dinkes melalui PKM dan RSUD ’45, pelayanan sosialnya dilakukan pelatihan oleh Dinsos, KPA melakukan edukasi, pemberdayaan kepada masyarakat dan elemen.
Mengenai jumlah PSK yang semakin banyak di Kuningan, Toni menyebutkan, banyak faktor kalau kaitannya dengan PSK, baik ekonomi, sosial, pergaulan, perilaku, termasuk pemahaman agama. Selain itu, faktor demand dan pasar.
“Kalo gak ada permintaan dengan sendirinya gak laku, jadi tidak ada PSK ada konsumen,” ujarnya yang membenarkan pasokan kondom dari bantuan lembaga donor untuk tahun ini kebetulan tidak ada suplai. Biasanya diberikan 6.000 kondom. (agus)