KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Nuzul Rachdy diminta ‘mondok’ di Husnul Khotimah oleh GMNI Kuningan.
Hal itu diutarakan Ketua Bidang Hubungan Luar dan Kelembagaan DPC GMNI Kuningan Galura Yusuf Kelana, Senin (5/10/2020) siang.
Dalam pres rilisnya, Galura menyebut hebohnya pernyataan Ketua DPRD dalam video yang berdurasi 5 menit lebih itu, menjadi tontonan utama dan memberikan keyakinkan untuk berasumsi bahwa sosok ketua DPRD, tidak mampu memimpin di gedung dewan.
“Pernyataan yang diutarakan dengan kata ‘limbah’ kepada Husnul Khotimah oleh Bapak Nuzul Rachdy begitu kejam,” ujarnya.
Dikatakan, walaupun kalimat yang menjadi dasar utama adalah sebuah himbauan, akan tetapi kata tersebut tidak pantas di keluarkan dari lidahnya saat berbicara dihadapan media.
Menurutnya, penyampaian dalam memberikan edukasi itu banyak dan tidak harus kejam.
“Pimpinan Legislatif ko malah berkomedi,” tandasnya.
Karenanya, GMNI Kuningan menyarankan Zul, sapaan akrab Nuzul, menempuh pendidikan kembali atau bila perlu menempuh pendidikannya di Husnul Khotimah.
“Sebab dalam penilaian kami, selain tidak punya etika dalam berbicara juga Pak Zul ini pembendaharaan katanya masih kurang. Jika terus terusan ini dibiarkan tentu akan banyak masyarakat yang tersakiti olehnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, rekomendasi GMNI untuk Zul adalah jangan dulu menjadi pimpinan dewan sebelum nilai-nilai pendidikannya dikuasai.
” GMNI Kuningan berharap agar Pak Zul segera turun dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kuningan, ” tandasnya. (eki)