KUNINGAN (MASS) – Ketua Fraksi Gerindra, H Dede Ismail yang posisinya sebagai ketua Komisi 1 digantikan oleh A Rusdiana dari Golkar, merasa biasa-biasa saja. Pergantian dirinya dianggap hal yang lumrah sebagai bagian dari dinamika politik.
“Enggak apa-apa, ini kan dinamika politik. Hanya bergeser saja. Kan ini lembaga politik, muatannya (tentu) politik. Jadi hal yang wajar,” kata Deis saat dikonfirmasi kuninganmass.com pasca kocok ulang AKD (Alat Kelengkapan Dewan), Kamis (4/10/2018).
Diakuinya sekarang PDIP jadi pemenang pemilu. Seandainya nanti Gerindra yang jadi pemenang pemilu maka keadaan pun kemungkinan bisa berbalik. Sehingga Deis menganggap wajar apabila sekarang ini dirinya tidak lagi menduduki posisi ketua AKD.
“Terlebih karena saya sebagai ketua Pemenangan Pilpres di Kuningan. Jadi sekali lagi itu hal yang wajar dalam dinamika politik. Apalagi sekarang posisinya lagi perubahan Tata Tertib DPRD seiring dengan pemberlakuan PP 12 menggantikan PP 16,” jelasnya.
Deis melanjutkan, pada Pilpres 2019 koalisi pun terbagi dua antara kubu Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi. Lantaran dewan merupakan lembaga politik, menurutnya hal lumrah apabila berkepentingan politik jelang pilpres.
“Kan yang berpeluang itu kelihatannya mungkin ada efek dari pilpres diantara pemenang pemilu Gerindra atau PDIP secara nasional. Jadi bagi kami gak masalah, dinamika saja,” tandas dia.
Caleg incumbent dapil 2 ini pun mengatakan, jabatan AKD di dewan periode sekarang tinggal sebentar lagi. Efektifnya sampai Maret 2019, antara 4 sampai 5 bulan lagi. Itu yang menguatkan alasan bagi Deis untuk menganggapnya biasa-biasa saja.
“Setelah pemilu, kalau yang gak terpilih lagi, biasanya jarang ke kantor,” ujarnya.
Pada kocok ulang Kamis tadi kebetulan Deis tidak hadir. Sangkaan ketidakhadirannya akibat tergeser dari ketua Komisi 1 dibantah olehnya.
“Saya baru mengantar ibu saya ke rumah sakit, jadi gak bisa menghadiri acara tadi di dewan,” jelas Deis.
Deis sendiri menjadi wakil rakyat dua periode. Selama dua periode itu ia sering menempati jabatan ketua AKD. Pernah ketua Komisi C dulu, lalu pernah pula menjabat ketua Komisi 2. Terakhir menjadi ketua Komisi 1, hampir 2 tahun. (deden)