Connect with us

Hi, what are you looking for?

Inspiration

Gerakan Seribu Polybag, Cara Ibu PKK Bertahan di Masa Pandemi


KUNINGAN (MASS) – Dalam masa pandemic ini, berbagai cara diupayakan untuk terus bertahan hidup dengan terus mengutamakan kesehatan.

Hal itulah yang mendasar ibu-ibu PKK Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kuningan, menginisiasi program Gerakan Seribu Polybag (Gasibag).

Ketua PKK Teti Hartati Mulyono menyebut, program ini bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat di tengah penurunan penghasilan.

Dengan program ini, diharapkan bisa mengurangi biaya hidup rumah tangga.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Momen ini sangat baik untuk penerapan Gasibag, untuk ngajak warga juga biar nanam komoditi bumbu masak dan tanaman lokal lain. Apotek Hidup atau Warung Hiduplah istilahnya,” ujarnya pada kuninganmass.com Kamis (2/7/2020) pagi.

Program ini, diterangkannya juga, sebagai pemanfaatan pekarangan. Mengingat, saat ini banyak pekarangan yang belum dimaksimalkan penggunaanya.

Padahal, selain penghasil pangan dan bumbu, pekarangan juga bisa ditanami dengan tanaman pelengkap untuk perbaikan gizi keluarga.

Pekarangan bisa dimanfaatkan dengan ditanami tanaman seperti tomat, terong, kangkung, bayam, sawi dan lainnya dengan menggunakan kantong plastic/polybag sebagai media tanam.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman, dituturkan Teti, bisa menjadi solusi untuk mengurangi pergerakan masyarakat ke tempat umum seperti pasar.

“Kalau semua sudah tersedia, tidak perlu pergi ke pasar dan itu bisa menghindari kontak dengan orang banyak,” imbuhnya.

Selain itu, manfaat lain dari program Gasibag sendiri bisa secara tidak langsung menstabilkan harga pangan di pasaran. Dukungan masyarakat, terang Teti, sangatlah penting karena pada dasarnya kawasan rumah pangan lestari pengembangannya ada di rumah tangga itu sendiri.

“Kami juga sedang uji coba membuat tanaman hidroganik (budidaya ikan dan Padi) dengan media paralon. Dibagian bawah yang dilapisi dengan terpal kami gunakan untuk budidaya ikan dan dibagian atas ditanami padi,” tambahnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dijelaskan Teti, program ini sudah berjalan sejak pertengahan April 2020. Tanaman padi yang sedang dikembangkan ini, bisa tumbuh subur mengandalkan air kolam ikan saja, tanpa menggunakan bahan kimia.

Peluang bisnisnya sendiri cukup bagus. Susi berujar, dalam satu tahun bisa 2 kali panen, panen ikan dan panen beras organik. Tanaman padi, dipilih karena saat ini, generasi baru sudah sangat jarang yang bercita-cita menjadi petani.

“Pandemi covid jangan menjadi penghalang untuk kita tidak produktif. Mari kita sama sama bangkit kembali untuk memperbaiki tatanan perkenomian kita,” ajaknya. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version