KUNINGAN (MASS) – Sudah 40 hari berlalu sejak pertama kali digulirkan gerakan 40 hari pejuang subuh berjamaah.
Terhitung sejak 1 Maret hingga 9 April 2021 kemarin, gerakan 40 HPSB ini, bertujuan membiasakan anak-anak selama 40 hari dalam hal shalat subuh berjamaah di masjid ataupun mushola.
Kegiatan ini, dipelopori asal Desa Mekarmukti, Hadiyana. Lelaki yang memiliki semangat dakwah yang tinggi ini, memang mengikrarkan dirinya sebagai Employee of Allah.
Disebutkannya, pada gerakan 40 HPSB kali ini dirinya berkolaborasi dengan berbagai komunitas seperti YAI Kuningan, PPALC Kuningan, Inspiring Generation dan KAMMI Kuningan.
gerakan 40 HPSB ini, dilakukan di beberapa titik di Kuningan. Diantara titik tersebut adalah Dusun 4 Candawadak Desa Citenjo, Dusun 1 & 2 Desa Citenjo, Dusun Wage Desa Mekarmukti, Dusun Puhun Desa Muncangela, Perumahan Alam Asri Kasturi.
Kemudian, Dusun Kaliwon Desa Pamulihan, Desa Cihirup, Desa Cibentang, Kamukten Kel. Cigadung, Desa Pagundan, Desa Rajadanu, Desa Sindangsari, dan Rumah Qur’an PPA Desa Sangkanurip.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari anak-anak usia SD, SMP sampai SMA dengan total lebih dari 800 peserta yang tersebar di berbagai titik di Kuningan.
Selain untuk membiasakan shalat subuh berjamaah, dalam gerakan ini juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya seperti hafalan harian, kultum, sedekah subuh dan masih banyak lagi.
Ada juga kegiatan malam bina iman takwa (Mabit) yang dilaksanakan di titik-titik kegiatan dengan waktu yang berbeda-beda.
“Yang singkat itu adalah waktu. Rasanya baru kemarin sosialisasi kesana kemari dan hari ini sudah selesai kegiatan 40HPSB,” ujar Hadiyana.
Ia ucapakan terimqkasih kepada seluruh panitia, peserta dan orang tua, yang sudah ikut serta dalam agenda ini.
“Semoga apa yang kita keluarkan baik itu tenaga, pikiran, materi, dan waktu Allah catat sebagai amal kebaikan untuk kita semua,” lanjutnya.
Pihaknya juga mohon maaf belum bisa maksimal dalam membersamai di desanya masing-masing, masih banyak kekurangan dan kesalahan, khususnya dari dirinya.
“Semoga silaturahmi ini tetap berlanjut meskipun agenda nya sudah berakhir,” ujarnya dalam penutupan kegiatan.
Dengan mengambil tema “Memantik Cahaya Peradaban” diharapkan dengan memulai sesuatu yang sederhana seperti bangun lebih awal dan salat subuh berjamaah dapat melahirkan generasi-generasi yang mampu membawa cahaya pada peradaban. Membangun kejayaan Islam. (eki)