KUNINGAN (MASS) – SMA Binaul Ummah, lembaga swasta pertama yang menjadi sekolah penggerak dan menjalankan Kurrikulum Merdeka di Kabupaten Kuningan, baru-baru ini menggelar Panen Karya. Lembaga pendidikan berbasis boarding school itu, menggelar acara bertajuk “Bangunlah Jiwa dan Raganya” itu, pada akhir bulan lalu.
Dalam kegiatan yang dilakukan di aula sekolah itu, ditampilkan 37 stand bazar, dengan 18 diantaranya adalah dari stand santri akhwat (perempuan) dan 19 lainnya berasal dari stand santri ikhwan (laki-laki). Setiap stand berisi berbagai kreasi siswa, terutama yang berkaitan dengan kewirausahaan.
Kelas X akhwat misalnya, menyajikan bazar pengolahan dalam bentuk makanan yang diolah secara langsung oleh para santri. Sementara kelas X ikhwan menyajikan hasil PKWU bidang budidaya yang sebagian diolah kembali kedalam berbagai hasil karya, seperti makanan dan olahan lainnya.
Sementara, untuk kelas XI berfokus pada keterampilan dan rekayasa dengan berfokus pada pemanfaatan limbah menjadi karya 2 dimensi dan 3 dimensi. Dalam acara itu, kreativitas para santri seolah tanpa batas mampu menyulap barang bekas menjadi hasil karya luar biasa.
Ada kardus yang disulap menjadi miniatur gedung sekolah, rumah sakit, Monas, stadion GBK, hingga replika menara Petronas pun ada disini.
Bukan hanya itu, santri kelas XII dalam acara tersebut menampilkan hasil bisnis plannya. Santri belajar memulai berwirausaha dan merencanakan bisnis seperti: membuka usaha toko kelontong, jasa, dunia kecantikan, fashion hingga menanam saham di sebuah perusahaan.
Selain menampilkan hasil karya santri, terdapat stand bazar guru yang diisi dengan pengimplementasian kurikulum merdeka di SMA Binaul Ummah. Selain itu guru membagikan ceritanya dalam sebuah pengalaman mengajar terbaik hingga Best Practice serta dokumentasi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama menerapkan kurikulum merdeka.
Acara sendiri, dibuka secara resmi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak dari BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) Dr. Pipik Asteka M.Pd. Nampak hadir juga dalam kegiatan itu, pengawas pembina Cab. Disdik Wil. X Dr H Ugin Lugina M Pd, Ketua MKKS SMA Kabupaten Kuningan Drs H Tri Suknaedi M Pd.
Hadir juga dari penerbit Erlangga, Kepala SMA Al-Multazzam 1 dan 2, Kepala SMA Roudhatul Ummah, Kepala SMAN 1 Ciwaru, Kepala SMAN 1 Cibingbin, Kepala SMA ITUS, Kepala SMA An-Nur Dukuh Dalem, Kepala SMPN 1 Cigugur, Kepala SMPN 3 Kuningan, perwakilan sali santri serta para tamu undangan lain yang datang baik dari dalam maupun luar yayasan SMA Binaul Ummah.
“Merinding sekali acaranya. Banyak penampilan santri yang sangat menarik dan mengesakan. Begitu pun dengan bazar yang dipamerkan, kreativitas para santri sangat terlihat disini. Mereka mampu menuangkan segala bentuk idenya untuk acara ini. Pun dengan guru-guru SMA Binaul Ummah sangat kompak dan terlihat sekali kerjasamanya sehingga acara ini mampu terlaksana secara meriah” ujar Dr Pipik Asteka M Pd Dalam sambutanya.
Rasa bangga dan syukur pun diperlihatkan kepala sekolah SMA Binaul Ummah, Dian Nurdiaman, M.Pd.
“Alhamdulillah acara hari ini berjalan lancar dan meriah. Terima kasih kepada semua tamu undangan yang sudah berkenan hadir meramaikan acara panen karya ini. Tanpa dukungan dan kerja sama semua pihak acara ini tidak dapat berjalan dengan semestinya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikannya, aamiin.”
Selain hasil karya dan penampilan, ditayangkan juga video bertema ‘Bangunlah Jiwa dan Raganya’ hasil karya santri kelas X SMA Binaul Ummah. Video yang dibuat oleh santri tersebut merupakan bagian dari projek penguatan profil pelajar pancasila program sekolah penggerak.
Dengan menceritakan tentang bahaya perundungan bagi generasi muda, diharapkan video ini mampu memberikan informasi tentang bahaya perundungan yang dewasa ini banyak kita jumpai terutama di lingkungan sekolah. Meskipun begitu, Dian menjamin di lembaga yang berbasis boarding school-nya itu, tidak terdapat kasus perundungan seperti yang ditampilkan pada video-video.
Video itu, merupakan pemberian faham serta penanganan persuasif yang diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada semua lapisan tentang bahaya perundungan dalam bentuk apapun baik verbal maupun non-verbal.
Di akhir, ketua panitia Ikah Atikah S Pd juga menyampaikan rasa bahagianya karena acara berjalan meriah dan mendapat antusias dari berbagai lapisan masyarakat dan tamu undangan. Dan itu, kata Ikah, merupakan suatu hal yang luar biasa.
“Alhamdulillah, tidak menyangka bahwa acaranya akan semeriah ini dan mendapat perhatian luar biasa seperti ini. Terima kasih terutama kepada para guru yang telah membantu dalam menyukseskan acara ini. Bergerak bersama-sama menuju perubahan,” pungkasnya. (eki)