KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Riyadul Huda di Winduhaji menjadi saksi pertemuan penting Gawagis Kuningan yang bertujuan memperkuat silaturahmi antar anggota. Pertemuan itu membahas kemandirian pesantren, serta mendiskusikan isu sosial, keagamaan, dan kemasyarakatan. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh agama, pimpinan pesantren, dan para anggota Gawagis dari berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan.
Ketua Gawagis Kuningan, Uus Syihabuddin mengatakan, pertemuan itu menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar pesantren dan mendukung kolaborasi yang lebih kuat di masa mendatang. Agenda utama meliputi penguatan tradisi Islam ala Ahlussunnah Waljamaah dan penciptaan sinergi dalam berbagai bidang untuk kemajuan pesantren dan masyarakat sekitar.
“Motto Gawagis Kuningan adalah Menjalin Silaturahmi dan Menjaga Tradisi. Seiring dengan tujuan tersebut, tradisi baik ini harus terus dilanjutkan,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Pembina Gawagis Kuningan, KH. Muhammad Iqbal turut menambahkan. Menurutnya, peran organisasi itu sebagai pelopor gerakan keumatan. Lebih lanjut, ia menerangkan, kegiatan itu adalah bagian dari komitmen organisasi untuk menjaga dan melestarikan tradisi baik dalam Islam.
“Gawagis di Kuningan memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak keumatan dan penjaga tradisi Islam ala Ahlussunnah Waljamaah. Kehadiran mereka diharapkan mampu memperkuat ukhuwah dan mendukung kegiatan keagamaan di wilayah ini,” lanjutnya.
Sementara, KH. Dede M. Rifqi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Manbaul Huda, mengungkapkan, Gawagis bukanlah wadah politik, melainkan ruang aspirasi untuk mempererat hubungan antar keluarga duriyah pesantren. Melalui semangat yang sama, kegiatan itu diharapkan menjadi langkah awal bagi terciptanya kolaborasi yang lebih baik di masa mendatang. Tradisi, keilmuan, dan silaturahmi yang kuat menjadi pondasi utama untuk terus melangkah bersama.
“Kita ingin Gawagis menjadi penghubung yang menyatukan seluruh keluarga pesantren, sehingga tercipta sinergi dalam berbagai bidang,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan juga oleh KH. Adnan Hazami Imaduddin, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda Purwasari. Ia menyampaikan, peran Gawagis sangat penting dalam mendukung program kemandirian pesantren.
“Kemandirian pesantren adalah hal yang sangat penting untuk diperjuangkan, dan Gawagis harus menjadi motor penggeraknya,” tambahnya.
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang berlangsung penuh semangat. Para peserta sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan mempererat kerja sama antar pesantren di Kabupaten Kuningan. Harapannya, Gawagis dapat menjadi teladan dalam menjaga tradisi Islam yang luhur serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. (argi)