Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Headline

Gantung Diri 2020 Total 9 Kasus, Januari 2021 Sudah Dua Orang

KUNINGAN (MASS)- Dari catatan kuninganmass.com, kasus gantung diri yang terjadi sejak 2017-2019 adalah 21 kasus. Adapun rinciannya adalah 2017 sebanyak 9 kasus dan 2018 adalah 8 kasus serta 2019 total ada empat kasus.

Sementara untuk kasus 2020 ada sembilan kasus. Sedangkan untuk kasus 2021 sudah ada dua kasus. Ironisnya dua kasus itu hanya terjadi selang tiga hari.

Kasus pertama terjadi pada  Rabu tanggal 13 Januari pukul 06.00 WIB. Korban menggunakan kabel antena disamping kandang kambing.

https://kuninganmass.com/incident/ada-yang-gantung-diri-di-ciawigebang-korban-gunakan-masker/

Korban bernama Ruswa (87) warga di Dusun Wage Rt03/04 Desa Cipancur Kecamatan Cidahu. Sedangkan kasus kedua belum ditemukan identitasny adalah Sabtu (16/1/2020). Korban adalah seorang laki-laki yang menggunakan masker.

Tingginya kasus gantung diri harus menjadi perhatian serius semua pihak. Karena mereka tidak akan melakukan aksi nekad andai ada yang memperhatikan.

https://kuninganmass.com/incident/gunakan-kabel-antena-ruswa-gantung-diri-samping-kandang-kambing/

Menurut Deni Fazri, Mahasiswa Fakultas Psikologi UI, asal Kuningan, setidaknya untuk mencegahnya  harus mengetahui terlebih dahulu apa saja gejalanya. Berikut adalah gejala yang biasa terjadi pada seseorang yang akan melakukan bunuh diri.

BERBICARA MENGENAI BUNUH DIRI / KEMATIAN.

Pada umumnya orang melakukan bunuh diri berpikir bunuh diri adalah solusi terakhir dari setiap permasalahan, namun sebelum melakukan bunuh diri biasanya dia akan mengatakan keinginannya untuk cepat mati agar permasalahan yang menimpanya selesai, selain itu untuk melihat bagaimana reaksi lingkungan tersebut jika dirinya telah tiada. Nah, biasanya kalau tidak ada yang menanggapi atau mempedulikan apa yang dia katakan atau bahkan mengatakan apa yang dia katakan merupakan sesuatu yang lebay / berlebihan. Tentunya dia akan merasa dengan ada atau tidak ada dirinya, lingkungannya akan baik-baik saja, sehingga hal itulah yang membuat dirinya untuk mengakhiri hidupnya.

https://kuninganmass.com/incident/2020-ada-9-kasus-bunuh-diri-mulai-dari-bujangan-hingga-bidan-desa/

BERMASALAH DALAM TIDUR ATAU MAKAN.

Ketika seseorang ingin melakukan bunuh diri, dalam kepalanya banyak pikiran yang mengganggunya, dari gangguan tersebut dia akan merasa gelisah dan cemas, dari perasaan tersebut membuat dirinya susah untuk beristirahat dan menurunnya hormon leptin (hormon rasa lapar) sehingga hal itu menyebabkan tidak munculnya rasa ngantuk dan lapar. Sebenarnya kesulitan untuk tidur atau makan ini masuk kedalam salah satu ciri seseorang yang sedang mengalami depresi, namun jika berujung dengan melakukan bunuh diri, berarti dia sudah merasa tidak mampu lagi untuk meredakan depresi yang dialaminya.

MENAMPILKAN PERUBAHAN PERASAAN HATI YANG DRASTIS.

Gejala ini bisa terlihat dari kebiasaan sehari-harinya, mungkin orang terdekatnya akan merasakan perubahan itu. Semisal biasanya dia merupakan seorang yang periang, namun suatu saat dia berubah menjadi seorang pemurung atau penuh rasa gelisah/cemas. Perubahan ini patut diwaspadai, karena jika seseorang menampilkan perubahan perasaan hati yang sangat drastis itu tanda seseorang sedang tidak baik-baik saja karena ada permasalahan yang sedang dia hadapi. Lebih dari itu, ketika dia sudah merasa lelah terhadap permasalahannya, biasanya hal itu akan memicu seseorang nekat untuk mengakhiri hidupnya.

https://kuninganmass.com/incident/minggu-pamit-untuk-mupuk-cabai-senin-ditemukan-sudah-meninggal/

MENARIK DARI LINGKUNGAN SOSIAL.

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, salah satu faktor yang membuat seseorang bunuh diri yaitu faktor sosial, dimana faktor sosial ini membuat seseorang mau tidak mau mengikuti tuntutan sosial yang ada, sedangkan orang yang mengalami bunuh diri karena faktor sosial, dia kan menarik diri dari atau menghilang dari lingkungannya dengan mengeram diri di kamar atau pergi ke tempat yang jarang orang ketahui, sampai akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya jika tidak segera ditolong dan dicaritahu permasalahan apa yang sedang dihadapinya.

Tidak peduli akan Gejala selanjutnya yaitu tidak peduli akan penampilannya, hal ini karena seseorang yang akan melakukan bunuh diri merasa beban yang ada dalam pikirannya sudah cukup berat ketimbang harus memikirkan penampilan tentang dirinya. Selain itu karena dia berpikir dengan penampilan yang seadanya, lingkungan pun tidak akan memperdulikannya, sehingga membuat penampilan seseorang yang akan melakukan bunuh diri terkesan compang-camping.

MENULIS SURAT WASIAT.

Biasanya ketika seseorang akan melakukan bunuh diri, hal terakhir yang dia lakukan adalah menulis beberapa permohonan yang belum terwujudkan, seperti permohonan maaf kepada keluarga karena dirasa dirinya telah menjadi beban keluarga, berterima kasih kepada keluarga karena sudah mau merawat dirinya selama hidup dan meminta beberapa permintaan yang harus dilakukan setelah dirinya meninggal. Biasanya gejala menulis surat wasiat ini baru diketahui setelah orang tersebut meninggal.

Dari beberapa penjelasan diatas, itu sebagian gejala yang biasa terjadi pada seseorang yang akan melakukan bunuh diri. Jika kita menemukan seseorang yang mengalami gejala di atas, sesuatu yang dapat kita lakukan diantaranya yaitu ; mendengarkan dan memahami apa yang dia pikirkan dan rasakan, membantu dalam mengatasi depresi yang dialami (jika dirasa mampu), menampilkan ekspresi peduli kita terhadap dirinya baik dari kata-kata ataupun perbuatan, dan tidak mengabaikan perasaannya meskipun sebenarnya hal yang diceritakan merupakan hal sepele. Dengan demikian jika kita melakukan hal tersebut setidaknya kita telah berusaha mencegahnya untuk tidak melakukan bunuh diri. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement