KUNINGAN (MASS) – Sejumlah masa yang tergabung dalam Sosial Control Indepence Yayasan Bilal Al-Alim, terlihat menyambangi gedung DPRD Kuningan, Selasa (9/11/2021).
Kedatangan masa disebutkan koordinator SCI-YBA Dadan Somantri Indra Santana sebagai bentuk ketidakpuasan pada kinerja dewan, yang tidak melakukan kontrolling eksekutif dengan optimal.
Sehingga, lanjut Dadan, eksekutif semena-mena membuat banyak masalah akibat tidak adanya kontroling dari DPRD.
“Jika tidak mampu, maka kami akan bersikap tegas dan menggerakkan rakyat untuk melakukan unjuk rasa. Kami telah mewakilkan aspirasi kami pada bapak ibu, jangan hanya diam saja, apa gunanya ada wakil rakyat jika hanya berdiam diri,” ujarnya.
Dalam audiensi terseebut, setidaknya ada 9 poin yang menjadi PR dan permasalahan, yang harusnya dikawal DPRP. Masalah itu, baik dari eksekutif, maupun di dalam legislatif itu sendiri.
Sembilan poin yang menjadi masalah itu, terkait realisasi angaran dan transparansi penggunaan yang dinilai tertutup. Selain itu, dipertanyakaj pula perihal kesalahan BPNT yang salah penyaluran.
Poin lainnya adalah dana pemeliharaan GOR Ewangga. Lalu kegiatan Disporapar di Darma, prokesnya dan hal lainya.
Dibahas juga soal dugaan selingkuh pejabat, ASN. Dalam kasus ini, DPRD dinilai tidak memberikan kontroling dan tekanan untuk BKPSDM.
Dibahas juga, permasalahan yang datang dari internal DPRD. Persoalan etik misalnya yang menimpa ketua DPRD Nuzul, perihal capture WA yang isinya perihal kunjungan Jokowi. Sampai sekarang dianggap bias.
Persoalan lain, perihal pengunduran diri anggota DPRD Deki Zaenal Mutaqin. Lalu perihal asusia anggota DPRD.
Dibahas juga, penyalahgunaan dana pokir yang melibatkan DPRD dan Diskanak.
Hadir menerima massa, Ketua DPRD Dede Ismail (Gerindra), H Ujang Kosasi (PKB), Apif Firmansyah (PKB).
Terlihat hadir juga anggota lainnya dari beberapa komisi seperti Deki Zaenal Mutaqin (Gerindra), Saw Tresna (Golkar), Rani Febriyani (PAN), Etik (PKS), dan Elin (PDIP).
Dalam kesempatan itu, mereka berjanji akan menindaklanjuti apa yang bisa langsung ditindaklanjuti. (eki)