KUNINGAN (MASS) – Viralnya foto pertemuan dengan pengusaha galian di RM Sate Cihideunghilir pada H-1 kesepakatan harga pasir, diklarifikasi oleh Ketua DPRD Nuzul Rachdy. Ia justru merasa heran kenapa foto tersebut jadi ramai.
“Iya pada hari Kamis, H-1 itu saya bertemu dengan pengusaha galian. Karena ketika ada persoalan, saya harus tahu latarbelakangnya. Nah karena meyangkut harga, saya menanyakannya kepada yang menentukan harga,” jelas Zul.
Di tempat pertemuan, Zul mengaku seorang diri tanpa ditemani anggota dewan lainnya. Setelah diterangkan latarbelakang versi pengusaha pasir, dia pun menyilahkan untuk menyampaikannya pada audiensi keesokan harinya.
“Saya harus tahu bahan. Kalau menghadapi persoalan, harus tahu dulu latarbelakangnya. Kalau seperti itu, salahnya apa?,” kata sekretaris DPC PDIP Kuningan ini mempertanyakan.
Zul Tantang Audiensi Ulang
Nuzul Rachdy kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya tidak mau berpolemik di media. Dikatakan, seandainya audiensi tempo hari itu dianggap tidak puas, ia menyarankan kepada ‘yang menggerakkan sopir’ untuk audiensi ulang.
“Sok audiensi lagi. Pengennya dengan komisi apa, nanti saya disposisi. Inginnya dipimpin sama siapa, saya disposisi. Harus melibatkan eksekutif, nanti saya disposisi juga. Silakan audiensi lagi. Gak usah berpolemik di media,” tantangnya, Senin (15/6/2020).
Yang jelas, Zul menegaskan, pada saat audiensi pihaknya tidak mengarahkan, menjuruskan, apalagi memberikan tekanan. Bahkan perwakilan sopir yang terlanjur mengiyakan, menurut dia, tidak mempermasalahkan.
“Kalau yang menggerakkan tidak puas, sok ganti pemain lagi. Kan gampang, komunitas apa, di negeri ini gak ada yang susah. Sok audiensi lagi supaya klir,” pintanya.
Justru ia merasa heran, orang yang tidak memahami dan tidak tahu pada saat proses pertemuan keduabelah pihak, bicara di media dengan spekulasi yang lain-lain.
“Digoreng kesana kemari, yang katanya membela kapitalis lah, tidak membela rakyat lah. Sopir dum truknya saja sudah berterima kasih,” ketus Zul.
Bahkan pada saat muncul keluhan dari para sopir dum truk yang tidak pernah diberikan bansos, oleh dia langsung difasilitasi ke Dinas Sosial secara spontan. Sebanyak 260 sopir dum truk kini sudah mendapatkan paket sembako.
“Pertanyaannya sekarang, sebenarnya yang membantu para sopir dum truk dalam situasi pandemi ini siapa?,” pungkasnya dengan pertanyaan. (deden)