Connect with us

Hi, what are you looking for?

Education

Film Indonesia Tak Mendidik, Ratusan Siswa Dikumpulkan

KUNINGAN (MASS) – Budaya asing telah merasuk “mencemari” budaya nasional. Tak heran jika film-film yang diputar di bioskop maupun televisi, mayoritas tidak mencerminkan budaya negara sendiri. Padahal beragam suku di Indonesia memiliki nilai budaya luhur. Yaitu sikap saling menghargai, membangun jiwa kesatuan dan persatuan, menjunjung tinggi toleransi kehidupan beragama, berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam bingkai NKRI.

Inilah yang ditangkap oleh Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Buah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan menggelar nobar film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”. Nobar yang diikuti oleh 700 siswa SD dan SMP itu dilangsungkan di Gedung Sanggar Riang, belum lama (24/2/2018).

“Film ini sangat baik untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, kerja sama dan saling menghargai. Guru bisa menggunakan film ini sebagai media pembelajaran di sekolah. Bisa saja jika di Kuningan ada gedung bioskop, guru dan siswa dapat menontonnya sebagai media pembelajaran,” kata Kepala Bidang Apresiasi dan Tenaga Perfilman Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, Gupri.

Sebagai orang yang cukup berpengalaman di dunia perfilman, Gupri menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan pembuatan film bagi kalangan pelajar. Mulai tata artistic, penyutradaraan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses pembuatan film.  Ilmu dan skill tersebut, menurutnya bisa digunakan kelak baik dalam festival film karya pelajar maupun ajang lainnya.

“Silahkan para siswa Kuningan membuat film-film pendek atau dokumenter untuk diikutsertakan dalam festival film karya pelajar yang ada di Indonesia,” seru Gupri dalam acara yang juga dihadiri Kadisdikbud, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi itu. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version