KUNINGAN (MASS) – Putri Ariani adalah seorang penyanyi tunanetra yang pada saat ini menjadi pusat perhatian baik di Indonesia maupun di dunia. Ketenaran tersebut dikarenakan prestasinya dalam ajang pemilihan seniman berbakat America`s Got Talent 2023 dimana ia mendapatkan golden buzzer sebuah tiket idaman semua peserta untuk melaju tahap semifinal tanpa melalui tahap yang panjang. Uniknya lagi golden buzzer tersebut diberikan oleh seorang juri yang bernama Simon Cowell yang terkenal kritis dan tegas dalam mengomentari atau menilai setiap peserta.
Dapat dikatakan ia merupakan parameter utama untuk menentukan seorang peserta apakah memiliki talenta atau tidak. Kekagumannya terhadap Putri adalah suara dan kejeniusannya dalam menampilkan lagu yang dinyanyikan. Putri dianggap cerdas dalam menciptakan lagu berjudul Loneliness yang membuat seluruh hadirin yang hadir pada saat itu terkesima termasuk dirinya yang dibuktikan dengan permintaan untuk menyanyikan lagu kedua. Putri mampu menjalankan “tantangan” yang diajukan oleh Simon Cowell. Pada lagu kedua Putri menunjukkan performa yang luar biasa .
Kembali pada figure seorang Putri Ariani yang memiliki keistimewaan dibalik keterbatasannya di sisi indra penglihatannya (totally blind), ia mengasah kemampuannya menggunakan indra yang lain dalam membangun kemampuan dirinya. Putri mengasah kemampuan mendengarkan dalam menangkap informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Tidak mudah untuk melakukan ini semua, usahanya dalam memahami apa yang dia dengar berbuah menakjubkan termasuk dalam kemampuannya berbahasa Inggris.
Kemampuannya ini terasah melalui cara mendengar yaitu dengan mendengarkan apapun sumber informasi yang dia terima baik dari lingkungan keluarga maupun dunia maya untuk selanjutnya diikuti dan dipraktekkan. Hobinya mendengarkan lagu berbahasa Inggris menjadikan kosa kata bahasa Inggrisnya terasah berikut cara pengucapannya (pronunciation) dapat dikatakan mendekati logat atau dialect native speaker atau pembicara asli. Kefasihan ini menjadikan nilai plus saat dia menyanyikan lagu berbahasa Inggris. Bisa dikatakan orang yang mendengarkan tidak dapat membedakan apakah ia seorang native speaker atau orang Indonesia.
Terlepas dari apa yang telah dicapai Putri jika dikaitkan dengan bagaimana bahasa itu diperoleh (Language Acquisition), maka mendengarkan merupakan cara atau skill awal yang harus diasah oleh seseorang atau pembelajar bahasa kuhususnya bahasa Inggris. Mendengarkan (listening skill) merupakan keahlian berbahasa terendah yang berperan sebagai pondasi untuk mengembangkan skill atau keahlian berikutnya. Salah satu cara yang paling mudah dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris adalah menggunakan metode Lagu (Song Methode).
Metode ini merupakan metode pembelajaran bahasa yang menggunakan media lagu sebagai sumber dalam memperkaya kosa kata dan membangun atau memunculkan emosi jiwa pendengarnya sebagai akibat dari nada atau melodi. Semakin sering seseorang mendengarkan lagu berbahasa Inggris kemudian meniru dan mengucapkannya akan membuat kemampuan berbicara bahasa Inggris seseorang terasah dengan baik. Lirik lagu yang digunakan dalam sebuah lagu cenderung terdiri dari kata-kata sederhana yang mudah diucapkan dan dicerna dan ada pengulangan lirik pada bagian reff.
Pengulangan ini dapat dikatakan dengan sebagai proses conditioning. Semakin sering diucapkan maka semakin baik dan benar pengucapannya. Disamping itu dengan menirukan lirik lagu yang didengarkan secara tidak langsung melatih juga organ artikulasi agar terbiasa berucap bahasa Inggris sehingga organ tersebut mudah beradaptasi saat pengucapan bahasa Inggris yang berujung pada kefasihan berbicara. Berbagai penelitian terkait penggunaan lagu dapat meningkatkan kemampuan berbicara (speaking skill) banyak dilakukan diantaranya menurut Triningsih R.W (2022) yang meneliti perkembangan bahasa anak bahwa musik atau lirik lagu dapat menjadi stimulus bagi perkembangan bahasa anak.
Anak dapat lebih mudah memahami dan menerima stimulus dengan baik saat proses pembelajaran bahasa dilakukan dengan menyenangkan dan menarik. Selain itu Falah Irfan (2017) mengatakan metode lagu memiliki efektifitas yang tinggi dalam pengenalan kosakata Bahasa Inggris. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan lagu merupakan stimulus yang berefek pada peningkatan kosa kata bagi pembelajar Bahasa Inggris. Oleh karena itu dapat dikatakan lagu merupakan media yang efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan sebagai orang Indonesia mendengarkan lagu berikut meniru dan memahami maknanya sangat bermanfaat dan merupakan langkah awal dalam hal ini.
Everything starts from simple to complex. Lagu merupakan hal sederhana yang menjadi media awal untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Lagu adalah hasil bentuk karya seni berupa komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk, struktur lagu dan ekspresi sebagai suatu kesatuan (Muttaqin dan Kustap,2008).
Lebih jauh dengan mendengarkan lagu maka emosi seseorang bisa ditunjukkan apakah sedang merasa sedih atau senang. Bahkan lagu dapat dikatakan sebagai penyedia sarana ucapan yang secara tidak sadar tersimpan dalam memori otak (Ifadah M, 2011). Dari kedua pendapat tersebut dapat dikatakan sebuah lagu, khususnya lagu berbahasa Inggris yang didengarkan baik lagu yang bertujuan untuk membangun suasana hati yang menyenangkan (song for leisure time) ataupun sebaliknya merupakan media pengembangan bahasa yang mengandung unsur-unsur penunjang peningkatan keahlian berbicara (speaking skill).
Selanjutnya dalam proses pencapaiannya seseorang dapat mendengarkan lagu tersebut dengan rileks dan menyenangkan sehingga mempermudah penyerapan informasi atau makna yang terkandung dalam lagu tersebut. Bukankan jika jiwa dalam keadaan nyaman tanpa tekanan akan mudah menerima dan menyerap informasi dari sekitar? Emosi yang terbangun akibat dari mendengarkan lagu akan meningkatkan suasana hati. Kondisi ini tanpa disadari melatih kemampuan berbahasa sehingga terjadi peningkatan berbahasa yang tadinya hanya mendengarkan menjadi berbicara. Sehingga pada akhirnya kefasihan akan terbentuk dan memudahkan untuk lancar berbahasa Inggris.
Penulis : Henni Rosa Triwardani M Pd, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris – Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan