KUNINGAN (MASS) – Adalah Tri Sasti Rahmawati, perempuan usia 22 tahun sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Swadaya Gunung Jati, jurusan Administrasi Publik, setelah menyelesaikan pendidikan di SMPIT dan SMAIT Al-Multazam.
Tri bukan hanya seorang pembelajar, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kegiatan kepemudaan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Santri (MPS) Komisi B pada tahun 2020-2021 dan kini terlibat dalam Dewan Perwakilan Mahasiswa sebagai anggota divisi birokrasi untuk periode 2023-2024.
“Alhamdulillah saya diberikan kegemaran untuk mengikuti berbagai organisasi yang membuat saya jadi berkembang, daru mulai awal di Al-Multazam sampai sekarang di dunia kampus,” tuturnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Selasa (9/8/2025).
Lebih lanjut, Tri juga merupakan anggota Kewirausahaan Pusat Inkubator Mahasiswa Pengabdian Inovasi dan Penelitian FISIP untuk tahun 2024-2025. Selain itu, ia aktif di bidang kemanusiaan melalui Jabar Bergerak Zillenial Kota Cirebon dan berperan sebagai anggota pengurus Genre Ku untuk periode 2023-2025.
Ia juga terpilih menjadi Duta Genre Kabupaten Kuningan Intelegensia pada tahun 2024, mencerminkan dedikasinya dalam membangun generasi yang lebih baik.
“Saya pernah jadi pengurus forum generasi berencana dan tahun kemari terpilih jadi duta nya,” tambahnya.
Tri tinggal di Perum Griya Indah, Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi yang kaya, Ia berusaha untuk berbagi inspirasi kepada generasi muda lainnya dengan quotes yang ia miliki.
“Kemarin sudah berlalu, hari esok belum tiba. Hari ini pun masih belum pasti,” ungkapnya.
Hobi Tri yang beragam, seperti hiking, traveling, menyanyi, dan menonton drama Korea, menunjukkan bahwa ia adalah individu yang aktif dan bersemangat. Ia juga memiliki minat untuk menjadi seorang influencer, terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini mengindikasikan keinginannya untuk mempengaruhi dan berbagi pengetahuan dengan orang lain melalui platform digital.
“Selagi masih muda, ayo cari pengalaman sebanyak-banyaknya yang positif dan bermanfaat,” tuturnya.
Tri juga memberikan nasihat tentang menghadapi kesedihan, terutama dalam konteks cinta. “Sedih itu ada tanggal kadaluarsanya. Jadi sedihnya cukup secukupnya aja, terus bangkit lagi dan melanjutkan kehidupan ‘normal’,” pungkasnya. (raqib)