KUNINGAN (MASS) – Beberapa tahun lalu, olahan minuman yang satu ini, Susu Ketan (Suket) booming dimana-mana. Suket, bisa kita temukan di berbagai tempat di Indonesia.
Usut punya usut, Suket ini memang asli minuman dari Kuningan. Olahan yang terbuat dari susu murni dan ketan hitam ini, sudah sejak tahun 2014 lalu.
Adalah Saeful Syahputra, pendiri dari usaha Suket yang kini telah memiliki banyak cabang dengan gerai pertama di Jalan Baru Ir Soekarno tak jauh dari perempatan Jl Pramuka, Purwawinangun.
Kuninganmass.com sendiri, melakukan peliputan beberapa waktu lalu. Di tempatnya, kuninganmass.com diterima dua pengelola dan marketing Suket, Yoga S Pratama dan Fazri Dwi Destiana.
Pada kuninganmass.com , Yoga menyebut Suket di Kuningan saja, memiliki beberapa gerai seperti di Jalaksana, Manis, Jl Otista, Winduhaji, dan bahkan sampai ke Maja dan Cikijing Majalengka.
“Enaknya emang diminum siang hari. Apalagi kan, Suket disuguhkan dalam keadaan dingin,” sebutnya menjelaskan.
Kuninganmass.com sendiri, mencoba olahannya secara langsung. Minuman segar, manis susu dan kenyalnya ketan sangat cocok diminum siang hari.
Disebutkannya, ada beberapa varian minuman yang tersedia di Suket. Ada Suket orange, oreo, kopi,milkshake juga silverqueen.
“Dan ketannya juga ada karbohidrat nih, bikin kenyang. Sesuai tagline kita, Ya seger ya kenyang ya suket,” jelasnya lagi.
Suket di Jalan Ir Soekarno Kuningan sendiri buka mulai dari jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 malam. Harganya juga mulai terjangkau, mulai dari Rp.9ribu sampai Rp.14 ribu rupiah.
“Bahan dasar kita sehat, tanpa pengawet. Apalagi kan ketan hitam banyak manfaatnya, kayak buat kesehatan jantung dan lain-lain,” imbuhnya.
Diantara semua varian Suket, beberapa memang menjadi primadonanya seperti Suket putih, oreo, dan cokelat. Dalam sehari, di gerai tersebut habis sekitar 150-an cup.
“Alhamdulillah meski pandemi masih bertahan (penjualannya masih bagus, red). Mungkin karena ini yang pertama, jadi orang-orang kadang dari jauh sengaja dateng kesini huat beli. Orangtaunya disini,” imbuhnya di akhir. (eki)