KUNINGAN (MASS) – Meskipun puluhan tahun Indonesia sudah merdeka dan ratusan tahun dirgahayu Kuningan diperingati.
Ternyata, masih banyak desa terpencil yang serba kekuranngan. Salah satunya masyarakat Desa Situgede Kecamatan Subang.
Di daerah ini tidak tersedianya layanan telekomunikasi. Warga yang memiliki ponsel harus naik ke pohon atau pergi ke tetangga desa. Itu juga belum tentu ada sinyal.
Sementara itu, tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia akan menghadapi momen besar yakni, Pilpres dan Pileg. Sudah barang tentu, hal ini akan sulit bagi mereka yang disana.
Raskim warga Kampung Ragawangsa Desa Situgede mengatakan, warga setempat sangat kesulitan jika ingin pergi ke pasar dan mengangkut bahan matrial. Sebab jalanan tersebut amat ruksak dan hanya cukup untuk satu mobil.
“Kalau ada bawa mobil itu harus sering membunyikan klaksound. Hal ini agar jika ada mobil yang berlawanan arah bisa tahu dan mencari tempat agar mobilnya bisa melintas. Kalau tidak membunyikan klaksound maka, terpaksa harus mengalah satu untuk mundur dan mencari tempat yang sedikit lebar,” ujarnya, Rabu (10/10/2018).
Ketua Karang Taruna Situgede Hidayatuloh Munandar menambhkan, warga yang ingin berkomunikasi maupun mendapatkan informasi teruptudate harus rela melewati bukit-bukit sepanjang 2 Km untuk sampai ke tempat yang ada sinyalnya. Masyarakat setempat biasa menyebut tempat itu dengan nama lawang angin.
“Saya sendiri sering ngobrol dengan aparat desa, untuk mengajukan ke kominfo, pemda agar mendirikan tower. Namun sampai saat ini belum ada realisasinya. Apalagi saya selaku operator sekolah, sangatlah susah ketika mengurusi administrasi online, Dapodik, PMP Dsb,” tambahnya.
Dia berharap, Pemda terlebih Bupati Kuningan agar bisa datang dan memantau langsung keadaan di sini, sebab daerah ini terasa kurang diperhatikan.
Sementara itu, perbaikan jalan dan pendirian tower sangatlah dinanti-nanti oleh masyarakat setempat.
“Saya sangat mengharapkan pembangunan yang signifikan. Kasianlah anak sekolah dan warga yang sakit akan sangat kesusahan. Selain itu, setiap menghadapi momen pemilu, kami selalu ketinggalan informasi. Desa lain sudah mengerjakan, absen, setor berkas. Lah kita belum apa-apa coba,” ujar Hidayat yang juga anggota PPS Kecamatan Subang.(argi)