CIPICUNG (MASS) – Dua pekan ini, santri-santri Al-Mutawally Desa Bojong Kecamatan Cilimus menggelar Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) angkatan XVIII yang dipusatkan di Desa Salareuma Kecamatan Cipicung.
Pada pembukaan yang dilakukan pada Minggu (20/3/2022) kemarin, hadir Bupati Kuningan diwakilkan staf ahlinya, Kasi Penmad Kemenag, Camat Cipicung, Kades Salareuma, pimpinan Al Mutawally serta tamu lainnya.
Ketua panitia PPM, M Abdul Aziz mengatakan bahwa menjadi santri itu sangat berkesan dan menantang. Dengan tinggal di pesantren, banyak pengalaman seru yang tidak dialami oleh siswa pada umumnya, terutama hal-hal yang berkenaan dengan kemandirian.
“Kemandirian dalam menyelesaikan masalah, kemandirian dalam mengatur keuangan, kemandirian dalam menentukan prioritas dan kemandirian lainnya. Itulah ciri santri,” ujarnya mengawali keterangannya.
Namun, lanjutnya, ada hal yang lebih besar dan lebih berarti dari sekadar kemandirian, yakni kebermanfaatan. Karenanya, alumni pesantren biasanya dikenal berbeda dengan alumni sekolah pada umumnya.
Alumni pesantren, dituntut untuk bisa berperan dalam kehidupan bermasyarakat, utamanya menjadi rujukan dalam hal keagamaan. Dan untuk melatih dan mematangkan itulah, digelar kegiatan seperti PPM saat ini.
“Kegiatan PPM ini diikuti 49 peserta dari santri kelas 6 tingkat Madrasah Aliyah (MA),” jelas Aziz.
Kegiatan yang bertajuk “Mengabdi untuk Agama,Bangsa, dan Negara dalam Mengaplikasikan Nilai-nilai Pesantren, Demi Mewujudkan Kuningan MAS” ini juga ditujukan mengaplikasikan ilmu.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang sudah diterima di sekolah maupun di pesantren. Hal itu penting agar para santri dapat berperan aktif dalam program pemerintahan daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Salareuma Tati Rohayati, sangat mengapresiasi kegiatan PPM yang digagas Ponpes Al-Mutawally. Sebab, kegiatan PPM ini merupakan salah satu kegiatan yang positif sebagai salah satu wujud untuk merealisasikan visi dan misi Kuningan maju pinunjul berbasis desa.
“Melalui kegiatan ini para siswa atau santri diharapkan aktif dan kreati, sehingga nantinya mampu menghadapi globalisasi. Tak bisa dipungkiri lagi sudah sangat jelas bahwa dampak globalisasi sudah bisa dirasakan,” katanya.
Dirinya berharap, agar momentum PPM ini awal dari silaturahmi antara masyarakat Desa Salareuma dengan keluarga besar Pesantren Al-Mutawally.
Menambahkan, ketua kelompok PPM XVIII Salareuma, Maolana Yusuf menuturkan, PPM adalah momentum dimana ia mendapatkan banyak pelajaran mengenai keterampilan yang bisa dituangkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya dan teman-teman merasa senang, banyak mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Kami ucapkan terima kasih pada dewan pembimbing kami, dan semua pihak yang telah membantu membina, sehingga PPM ini bisa berjalan dengan lancar,” sebutnya. (eki)