KUNINGAN (MASS)- Kementrian Pemuda dan Olahraga Repubik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan seleksi pertukaran pemuda antar Negara (PPAN) untuk menyeleksi putera puteri terbaik bangsa yang akan mewakili Negara di berbagai proram pertukaran pemuda antar Negara. Pada tahun 2018, Kemenpora memberikan tiga jatah kuota untuk perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk ditempatkan di Australia, Jepang dan India.
Guna memilih wakil terbaiknya, Kemenpora melaksanakan seleksi dari mulai tingkat Kabupaten melalui PCMI (Purna Caraka Muda Indonesi) yang merupakan organisasi bagi alumni pertukaran pelajar di bawah Kemenpora. Dalam seleksi di tingkat Kabupaten, dua mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan (Uniku), berhasil terpilih sebagai peserta terbaik dan berhak mewakili Kuningan di tingkat seleksi Nasional yakni atas nama Nursidik dan Dahrul Mu’min .
“Di tingkat nasional dibagi menjadi dua tahapan seleksi , yakni tahap satu regional Jabar yang diikuti oleh sekitar 100 orang lebih perwakilan dari tiap Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Seleksi tahap satu ini menghasilkan 30 orang terbaik yang akhirnya akan di karantina oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat,” kata Nursidik saat dimintai keterangannya, Rabu (25/04/2018).
Diterangkannya, di 30 besar, dirinya (Sidik) dan Dahrul di uji kapasitasnya dari berbagai aspek, mulai dari bahasa, unjuk kabisa, pengetahuan umum, leadership, focus group discussion, serta manejemen event. Seluruh rangkaian test tersebut digelar dalam kurun waktu empat (4) hari dengan jadwal yang super padat.
“Saya bersama rekan dan sahabat saya Dahrul, diuji kapasitasnya dari berbagai aspek, mulai dari bahasa, unjuk kabisa, pengetahuan umum, leadership, focus group discussion dan management event,” terangnya.
Di akhir seleksi, terpilihlah tiga orang terbaik yang diraih oleh perwakilan dari Kabupaten Bandung, Purwakarta dan Sukabumi. Mereka berhak mewakili Indonesia ke Autralia, Jepang dan India.
“Alhamdulillah, walaupun kita belum lolos untuk mewakili Indonesia ke tiga (3) Negara tersebut, tetapi kita mengambil hikmah dan pengalamannya dari kegiatan mengikuti seleksi ini sehingga bisa sampai menembus ke nasional juga, sudah bersyukur bisa mewakili Kabupaten Kuningan di tingkat nasional seperti ini. Walaupun belum bisa berbuat banyak, tetapi kita syukuri saja dan nikmati. Mungkin dilain kesempatan, Insya Allah kita harus bisa,” pungkasnya. (agus)
