KUNINGAN (MASS) – Ketua F-Tekkad, Sujarwo, angkat bicara perihal mencuatnya dugaan kebocoran draft mutasi yang akan digelar di akhir masa kepemimpinan duet H. Acep-H. Edo (sapaan akrab Bupati-Wk Bupati Kab. Kuningan).
Mang Ewo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa mencuatnya dugaan draft mutasi bocor hendaknya tidak disikapi berlebihan terutama dari yang terlibat langsung dalam merumuskan kebijakan promosi, mutasi dan rotasi Birokrat di lingkup Pemkab Kuningan.
“Beredarnya draf yang belum final tersebut, bisa saja dinilai sebagai uji publik guna mendapat masukan dari masyarakat terkait ‘kelayakan’ seseorang untuk menduduki posisi tertentu. Karena selama ini, sangat sering terjadi penempatan seorang birokrat terkesan ‘jauh panggang dari api’ pada jabatan tertentu,” kata Mang Ewo.
Ia mencontohkan, salah satu SKPD (Dinas Pendidikan) yang selama ini terkesan menjadi “rebutan” setiap birokrat setingkat eselon 2b, kerap kali dipercayakan kepada sosok birokrat yang tidak memiliki latar belakang dunia pendidikan.
“Walau dalam perjalanannya mereka ‘sukses’ dalam menjalankan amanahnya, alangkah eloknya, mulai saat ini untuk menahkodai Dinas Pendidikan dipercayakan kepada sosok birokrat yang memahami ‘roh’ Pendidikan, bukan hanya menguasai terhadap pengadaan sarana dan prasarananya saja, yang mengandung nilai-nilai rupiah,” ujarnya.
Ewo mengingatkan, kesalahan penempatan staff di akhir masa jabatan duet H. Acep -H. Edo dikhawatirkan akan berdampak “kurang positif”, apalagi jika duet kedua tokoh tersebut memiliki niat baik untuk berkonpetisi kembali di Pilbup 2024. (eki)
