Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Health

Dokter Kuningan Dilatih Kuasai Penanganan Serangan Jantung Mendadak

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah dokter yang ada di Kuningan nampak mengikuti seminar bertajuk “Acute Coronary Syndrome” (sering dikenal dengan istilah serangan jantung mendadak) yang digelar IDI Kabupaten Kuningan, Sabtu (22/7/2023) siang ini.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Grand Cordella Kuningan itu, menghadirkan dr Sanggam Sinambela SpJP (K) FJHA sebagai narasumber utama.

Kegiatan seminar tersebut, digelar berbarengan dengan pelantikan ketua dan pengurus IDI Kuningan. Ketua IDI Kuningan Dr dr H Asep Hemana Sp B, FINACS MM mengatakan, tema tersebut merupakan hal yang harus dikuasai.

“Hari ini ada dua acara, pertama pelantikan ketua dan pengurus IDI, Kedua (seminar),” terangnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Menurutnya, tema yang diangkat ini sangat menarik dan memang harus sangat dikuasai. Pasalnya, kalo penanganan serangan jantung mendadak ini dikuasai, otomatis kemungkinan penatalaksanaan pertolongan pertama itu akan lebih cepet.

Baca : https://kuninganmass.com/pengurus-idi-kuningan-resmi-dilantik/

“Sehingga kasarnya, mungkin angka kematian akan diturunkan. Sehingga (kegiatan seperti) ini nanti wajib atau terus-terusan (dilakukan),” ungkapnya.

Ketua IDI Kuningan Dr dr H Asep Hemana Sp B, FINACS MM

Dikatakan dr Asep, kasus ini memang ada potensi meningkat. Kasus ini sangat berkaitan dengan waktu penanganan pertama. Semakin lama waktu pertolongan, kemungkinan hidupnya makin sedikit.

“Maka bagaimana caranya teknologi ilmu terbaru itu, bisa diakses oleh semua dokter,” terangnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dan peran IDI, kata dr Asep, bertugas untuk memfasilitasi anggotanya mendapatkan pendidikan kedokteran berkelanjutan. Dimana, teknik berkembang, dokter pun harus update.

Kewajiban IDI itulah, lanjutnya, mengupdate pengetahuan, keterampilan dan pengetahuan anggotanya. Tujuannya, untuk pelayanan yang bukan hanya lebih baik, tapi lebih cepat.

Di akhir, dr Asep ditanya ketersediaan tenaga kesehatan di Kuningan. Idealnya, komposisi dokter dan masyarakat adalah 1:1000. Sedangkan, di Kuningan baru ada 368 untuk sekitar 1 juta warga.

Ia meminta maklum, jika mungkin ada kualitas pelayanan yang belum menjangkau semua pihak. Namun sebagai ketua organisasi peofesi, dr Asep bertekad agar IDI semakin dirasakan masyarakat. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Health

KUNINGAN (MASS) – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan masa bhakti 2022-2023, resmi dilantik hari ini, Sabtu (22/7/2023) pagi. Kegiatan yang digelar di...

Health

KUNINGAN (MASS) – Puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan, nampak mengikuti kegiatan Fun Hiking di Kawasan Gunung Ciremai, Minggu...

Education

KUNINGAN (MASS)- Mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku) kembali menorehkan prestasi dibidang film pendek yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Kuningan. Kedua mahasiswa Uniku yang...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Komunitas One Day One Juz ikut tidak tinggal diam pada saat pendemi corona. Mereka memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk...

Government

KUNINGAN (MASS) – Meski Kepala Dinas Kesehatan Hj Susi Lusiyanti menyebutkan, warga Pagundan positif terpapar virus corona hasil rapid test pada Sabtu pagi di...

Headline

Sehubungan dengan pandemi Covid-19…. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cab. Kuningan menerima sumbangsih dari seluruh lapisan masyarakat untuk perjuangan tim medis di Kabupaten Kuningan insyaAllah...

Government

KUNINGAN (MASS) –  Lapas Kuningan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia, Bulan Sabit Indonesia (BSMI) Kabupaten Kuningan, Klinik Eye Center Kuningan dan SMK...

Incident

KUNINGAN (Mass) – Akibat dugaan perbuatan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), seorang dokter yang bekerja di RS Swasta Kuningan, SF, terpaksa harus berurusan dengan...

Advertisement