KUNINGAN (MASS) – Hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) yang menempatkan duet ADEM (Acep-Desem) pada peringkat paling atas, direspon biasa saja oleh Dede Sembada (Desem). Pria yang kini menjabat wakil bupati itu menegaskan, saat ini dirinya ingin fokus menjalankan tugas.
“LSI memang lembaga survei independen. Kalau tidak salah sewaktu disurvei saya belum pasang baliho. Entah kalau sekarang, mudah-mudahan lebih meningkat lagi. Tapi sebetulnya saya ingin focus menjalankan tugas sebagai wabup,” kata Desem kala dikonfirmasi kuninganmass.com.
Terjunnya ia ke desa-desa, Desem mengatakan dalam rangka menjalankan tugas. Sesuai pasal 66 ayat 1 UU 9/2015, tugas wabup memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan mulai perangkat daerah sampai ke desa/kelurahan.
“Jadi kebijakan ada di bupati. Wabup memantaunya,” ujar Desem.
Kasus dugaan KTA Ganda, nampaknya dirasa cukup mengganggu dirinya. Tak heran jika kepada portal ini meluruskan kembali permasalahan tersebut. Bahkan Panwaskab Kuningan sendiri pun telah menyatakan, tidak menemukan bukti factual KTA Ganda.
“Kalau KTA Ganda, berarti saya memegang KTA parpol lain. Jadi tidak ada istilah KTA Ganda. Yang ada, hanyalah data saya ada di SIPOL KPU sebagai anggota dari parpol lain. Dan itu dialami pula oleh 32 kader PDIP. Bukan hanya saya,” paparnya.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kuningan yang juga Ketua DPRD, Rana Suparman SSos tidak memberikan tanggapan terhadap hasil survei LSI. Beda halnya dengan M Ridho Suganda alias Edo, anak bungsu dari H Aang Hamid Suganda itu menanggapinya.
“Survei Denny JA? Kalau dilihat dari urutannya, hasil survei itu hasil yang wajar. Tapi masa sih urutan pertamanya hanya 24 persen. Terbalik kali yah, mungkin yang bener itu 42 persen,” kata Edo. (deden)