KUNINGAN (MASS)- Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menekankan pentingnya sikap disiplin menuju profesionalisme.
Hal itu ia sampaikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan III dan IV tahun 2021 Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Pesan yang disampaikan oleh orang nomor tiga itu pada acara pembekalan Pelatihan Dasar secara zoom Meeting,.
Sekda Kuningan menyebutkan, ada tiga faktor yang berpengaruh pada Profesionalisme, yaitu kompetensi dipengaruhi pendidikan, keterampilan dan pengalaman.
Kemudian, Integritas dipengaruhi sikap disiplin, jujur, adil dan loyal. Dan Kinerja dipengaruhi prestasi yang diberikan seseorang atas untuk kerja yang dicapai.
Sekda menerangkan, bahwa Professional adalah sebagai kecocokan antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, dimana lapangan kerja tertentu diduduki oleh orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu pula.
Lebih lanjut dikatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Profesi memiliki landasan pada Prinsif, meliputi Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Prilaku, Komitmen, Integritas Moral, dan Tanggung jawab pada Pelayanan Publik.
Kompetensi yang diperlakukan sesuai dengan bidang tugas, Kualifikasi akademik, Jaminan prlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan profesionalitas jabatan,”ungkapnya.
ASN sebagai profesi ini, dikatakan Sekda, dibagi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). dan untuk kedudukan jabatannya ada tiga, yaitu Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional.
“Pola yang digunakan untuk memberikan promosi dan memperkerjakan pada pegawai sekarang ini sistem merit,” tandasnya.
Sistem merit itu adalah yaitu kebijakan proses mempromosikan dan mempekerjakan pegawai berdasarkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan, artinya jabatan haruslah diisi oleh orang – orang terbaik karena kualitas dan kemapuannya,”katanya.
Tentunya sistem merit ini didasarkan pada kualifikasi, kompetisi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan dan umur.
Disebutkan, ada sepuluh cara menjadi profesional, diantaranya harus memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, mahir dalam bidang studi, communication skills (lisan/tulisan), Interpersonal skills, dan Percaya diri.
“Tak kalah penting berpikir kritis dan memillki kemampuan menyelesaikan masalah, adaptif, motivasi diri, leadership, dan team work. Dan semua itu harus diawali dengan disiplin,”terang Sekda yang pernah bekerja di Perusahaan Jepang di PT. Toyomi tahun 1991 dengan kedudukan Asisten Manjer saat itu.
Sekda menerangkan, disiplin memiliki peranan penting untuk menjadi pegawai yang profesional. Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Selaku ASN mesti memahami “God gave you two ears and one mouth. Use them proportionately!” Lebih banyak mendengar daripada berbicara.
“Kita tidak melihat dari siapa ide dan gagasan itu muncul, namun lebih memperhatikan subtasinya. Dan ketika menjalankan tugas mendapatkan teguran dari pimpinan, kita harus memahami untuk segera menindaklanjutinya atau memperbaikinya,” lanjuntya.
Bukan malah melakukan perlawanan dengan dasar tidak menerima teguran dari pimpinan itu. Karena pimpinan memiliki tugas memberikan arahan agar roda organisasi dapat berjalan searah dengan visi dan misinya.
Jauh lebih penting bukan pintar tapi cerdas, dijelaskan sekda karena cerdas disini mampu menyesuaikan/beradaptasi dengan perkembangan sekarang.
Disinilah kita harus belajar berada dalam suatu oraginisasi lingkungan kerja. Ada aturan, ada yang diatur dan ada yang mengatur. Maka kita harus memahami tugas fungsi dimanapun kita ditugaskan, dan tahu siapa kita dan memahami struktur organisasi.
Tak ketinggalan bangun kebersamaan, dengan meluangkan waktu dengan semua yang ada di lingkungan kerja. Sehingga hal ini akan membantu dalam proses kemampuan berkomunikasi antar komponen yang ada.
“Bukan status yang dikedepankan, namun pengakuan bahwa mereka adalah bagian dari kita. Inilah disebut dengan pengakuan Team Work,”ungkap Dian..
Sementara, Kepala BKPSDM Kabupaten Kuningan, Drs. H. Nurahim, M.Si. didampingi Unan, SE, M.M.Pd Kasubid Diklat Penjenjangan dan Fungsional BKPSDM Kuningan menyampaikan, kegiatan pelatihan dasar ini agar peserta dalam menjalankan tugasnya memiliki integritas moral, kejujuran.
Selanjutnya semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi selaku abdi negara. (agus)