KUNINGAN (MASS) – Pada dasar tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan negatif, bagaimanapun dapat menekan sistem pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit patal.
Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan patogen yang disebut sebagai sistem imun. Respon imun timbul karena adanya reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahanlainnya. Sistem imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik (natural/innate/native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Baik sistem imun non spesifik maupun spesifik memiliki peran masing-masing, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan namun sebenarnya ke dua sistem tersebut memiliki kerja sama yang erat.
Lalu, bagaimana kebutuhan gizi yang seimbang yang harus diterapkan pada masyarakat yang “Stay At Home”?
Secara global pemerintahan menerapkan “Stay At Home” atau bertahan diri di rumah bertujuan untuk meminimalisasi kegitan di luar, himbauan ini berlaku untuk sekolah, universitas, dan dunia usaha. Banyak masyarakat yang harus berdiam diri di rumah, lantaran terbatasnya aktivitas yang bisa dikerjakan, tak sedikit orang memilih untuk ngemil. Akan tetapi camilan tersebut mengandung bahan dasar gula sebab makanan tinggi glukosa, seperti permen, es krim hingga minuman dengan tambahan perasa seperti sirop dan susu kental manis bisa berdampak bagi kesehatan.
Namun, ada beberapa kebiasaan yang tanpa kita sadari juga bisa menurunkan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang lemah akan rentan terkena penyakit. berikut beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Seseorang yang mengalami stres membuat tubuh akan melepaskan kortisol ke aliran darah. Kondisi seperti itulah yang memaksa kondisi imun di tubuh menjadi turun.
2. Olahraga bukan suatu alasan karena adanya masa sosial distancing bahkan Stay At Home.
3. Kurangi waktu untuk begadang, apalagi jika tidak diperlukan. Dengan banyak begadang, maka tubuh tidak bisa istirahat secara maksimal.
4. Merokok juga bisa mengacaukan kekebalan tubuh. Hal itu karena nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa meningkatkan kadar kortisol. Tidak hanya itu, merokok juga bisa menurunkan kadar antioksidan pelindung dalam darah.
5. Seseorang yang minum alkohol berlebihan akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh karena menganggu flora usus dan juga bisa menyebabkan peradangan hati.
Menerapkan gaya hidup sehat juga menjadi hal yang paling penting, seperti berjemur di pagi hari dan konsumsi vitamin dan mineral, menjaga asupan gula juga penting untuk dilakukan. Sementara, batas konsumsi gula harian kita berdasarkan standar kesehatan dunia adalah 50 gram untuk dewasa dan 30 gram untuk anak-anak. Jika mengkonsumsi gula berlebihan sistem kekebalan tubuh akan menurun.
Secara umum langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat, selain itu, mengkonsumsi makanan bergizi yang baik akan membentuk sistem kekebalan tubuh. Meskipun makanan bukan sepenuhnya sebagai penangkal virus, namun gizi yang baik akan lebih menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga akan memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh. Fokuslah mengkonsumsi makanan bergizi dan perilaku hidup sehat supaya terlindung dari penyakit.
Seseorang yang memiliki pola makan yang baik, diet seimbang, bergizi dan bervariasi cenderung memiliki tubuh yang lebih sehat dengan sistem imun tubuh yang lebih kuat, dan memiliki risiko rendah terhadap serangan penyakit infeksi dan kronis. Jadi kita harus mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, Karena sayur dan buah memiliki sumber vitamin, mineral, serat, protein serta antioksidan.
Muhamad Iqbal Muhajirin
Kabid Lingkungan hidup DPD IMM Jawa barat