KUNINGAN (MASS) – Diputus cinta, ternyata bisa jadi trauma yang mendalam, bahkan sampai gangguan jiwa. Hal itulah yang dialami AJ (20) pemuda dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Kecamatan Cibingbin. Sudah setahun belakangan pasca ia diputus sang pacar, kepribadiannya berubah drastis.
Diceritakan pihak keluarga, sejak diputus itu AJ sering melamun berbicara sendiri, bahkan pernah meminum obat batuk dan sakit kepala dalam jumlah banyak. Dengan kondisi seperti itu, Ajat sempat dibawa ke puskesmas bahkan berobat jalan. Namun kondisinya tak membaik.
“Dua hari lalu dia memukul saya bertubi-tubi. Lalu dia nyalakan kompor gas, kasur ditaruh di atasnya. Untung cepat ketahuan, kalau nggak rumah bisa terbakar. Selain itu, perabotan yang ada dihancurkan,” cerita C, ibu AJ, Minggu (6/4/2025) saat rumahnya dikunjungi Bupati Dian Rachmat Yanuar.
Dengan berat hati, keluarga akhirnya memutuskan untuk memasung AJ demi keselamatan bersama.
“Kami nggak tega, tapi kami takut kejadian itu terulang. Pemasungan ini baru dua hari, dan kami juga sudah minta izin ke warga sekitar,” katanya.
Namun, atas dasar kemanusiaan dan kepedulian terhadap kondisi warganya, Bupati Dian meminta izin keluarga agar pasung AJ dilepas, dan membawa AJ agar mendapatkan perawatan lebih layak di Yayasan Graha Berdaya, binaan Kepala Desa Tambakbaya, Lukman.
Pelepasan pasung belangsung dengan haru. Terlebih, awalnya kondisi AJ yang berada di ruang kamar dengan beralaskan tikar tampak memprihatinkan. Kakinya dipasung menggunakan pohon kapuk yang dibelah, kemudian diberikan lubang yang hanya cukup untuk penggalangan kedua kakinya. Kayu kemudian dipasek dengan besi dan dikunci.
Tatapannya tajam dan tangannya selalu mengepal. Bahkan, ketika Bupati Dian mendekat dan menyapa, AJ hanya melirik tanpa berkata-kata. Dengan seizin keluarga, perlahan Bupati menarik pasek besi yang menancap di kayu tersebut.
Besi Pasek yang sebelahnya ditarik juga oleh keluarga, lalu kayu diangkat oleh Ketua RT. Tak lama, kondisi AJ yang lemas dipangku dan dituntun oleh Kepala Desa Tambakbaya yang juga Ketua Yayasan Graha Berdaya yang berangkat bersama Bupati.
“Semoga ikhtiar ini membawa AJ pulih dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga dalam keadaan sehat, lahir dan batin. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah turut peduli kepada lingkungan sekitar untuk saling membantu,” ujar Bupati Dian.
Di akhir, Bupati menerangkan bahwa bahwa informasi mengenai kondisi AJ disampaikan oleh warga melalui layanan WhatsApp Layanan Aspirasi dan Pengaduan Rakyat ” LAPOR! Kuningan Melesat”.
Usai dilepaskan dari pasungan, AJ langsung dibawa ke rumah singgah Yayasan Graha Berdaya di Desa Tambakbaya, dan langsung dirujuk ke RS Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan medis. Pendampingan dilakukan langsung oleh Lukman, yang saat ini juga sedang merintis program Desa Inklusif Ramah Disabilitas.
Lukman menjelaskan bahwa rumah singgah ini sebagai tempat rehabilitasi bagi ODGJ. Di sana mereka diajak beraktivitas, diajari keterampilan, serta mendapat perhatian agar bisa kembali percaya diri dan hidup mandiri. (eki)
