KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar MSi, angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan PMII Kuningan bersama sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) pada Rabu, (2/7/2025) di depan Gedung Pendopo Kuningan.
Dian mengaku tidak dapat hadir langsung pada aksi tersebut, karena menghadiri agenda penting di Jakarta.
“Memang hari itu saya sedang bertemu dengan Kementerian Sosial. Pertemuan itu sudah dijadwalkan di sore hari, Kita berangkat dari Kuningan sekitar jam 11 sebelum duhur,” jelasnya saat di temui di Gedung DPRD Kuningan, Jumat (4/7/2025).
Ia mengapresiasi atas aksi mahasiswa dan PKL yang menyuarakan aspirasinya secara terbuka. Menurutnya, dialog tetap menjadi jalan terbaik dalam menyelesaikan persoalan.
“Saya apresiasi adik-adik yang menyuarakan aspirasi. Silahkan, besok kita bertemu, tapi tidak usah seperti itulah. Kita dialog yang bermartabat, tidak harus dengan aksi, audiensi juga bisa,” ujarnya.
Dian mengungkapkan bahwa terkait kebijakan relokasi PKL, itu merupakan bagian dari penataan ruang yang diambil oleh Pj Bupati Iip.
“Kita mesti mengkaji ulang kebijakan Pak Iip sebagai PJ Bupati. Relokasi itu untuk menertibkan area publik yang tidak sesuai peruntukannya. Ada trotoar hak pejalan kaki,” terangnya.
Menurutnya, relokasi yang dilakukan Iip yakni di Langlangbuana dan di Puspa, dalam perjalanannya sempat mendapatkan pandangan pro dan kontra.
Dian mengakui adanya penurunan omset pada sebagai pedagang pasca relokasi, namun ada juga beberapa pedagang yang menunjukkan peningkatan. Saat ini pemerintah sedang mengkaji opsi solusi jangan panjang.
“Saya sudah memanggil dinas terkait. Bisa saja nanti solusinya di Puspa dengan opsi tiga lantai di konsepnya seperti di Jogja. Lantai 3 untuk parkir mobil, lantai 2 untuk motor dan lantai dasar untuk pedagang,” ujarnya.
Selain di Puspa, konsep tersebut juga dirancang untuk di lokasi Taman Kota Kuningan sebagai dari bagian tata kelola mengakomodasi pedagang sekaligus menjaga ketertiban umum.
Dian menambah bahwa kebijakan tersebut merupakan kebijakan PJ terdahulu. Ia mengaku dirinya tidak serta merta memutuskan melanjutkan atau membatalkan, melainkan mengkajinya secara komprehensif.
“Saya lagi mengkaji yang terbaik, agar tidak ada pihak dirugikan terutama pedagang. Yang pastinya ini harus cari solusi terbaik untuk ketertiban, keselamatan berlalulintas,” pungkasnya. (didin)
