KUNINGAN (MASS) – Pencarian anak 10 tahun yang diduga tergelincir dan terbawa arus Sungai Cikadongdong terus dilakukan. Bahkan, pada hari Minggu (16/3/2025) kemarin, pencarian dipimpin langsung Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dengan titik kumpul di lokasi kejadian, yaitu Blok Wage RT 001 RW 001, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana.
Sebanyak 300 orang terjun langsung menyisir aliran sungai guna menemukan korban. Pencarian dilakukan sampai Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Sampai sore hari, hasil penyisiran sungai masih nihil. Korban belum ditemukan. Pencarian akan dilakukan lagi di hari ketiga, hari ini, Senin (17/3/2025).
“Dalam pencarian korban banyak yang terlibat dari berbagai pihak dan komunitas. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan hasil yang baik,” ujar Bupati, menyampaikan keprihatinan.
Indra Bayu Permana menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025, pukul 12.30 WIB, di Blok Wage RT 001 RW 001, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Korban, seorang anak berusia 10 tahun bernama Akbar, tenggelam di anak Sungai Cikadongdong. Saat kejadian, korban mengenakan kaos hitam dan celana hitam. Berdasarkan keterangan teman-temannya, sebelum tenggelam, korban sedang bermain dan menerbangkan burung merpati bersama lima orang temannya.
Saat mereka menyeberangi sungai, tiba-tiba turun hujan dan korban diduga tergelincir lalu terjatuh ke dalam sungai. Korban langsung hilang dan tenggelam di kedalaman 1,5 meter tanpa sempat melakukan gerakan penyelamatan diri.
Saat diunjungi Bupati Kuningan, ibu korban, Iyus, mengungkapkan firasat yang ia rasakan sebelum kejadian.
“Sudah sepekan ini saya merasa ingin selalu dekat dan memeluk anak saya. Setiap hari saya ingin menciumnya. Tidak menyangka itu menjadi pertanda kepergiannya,” tuturnya dengan penuh haru. (eki)