KUNINGAN (MASS) – Gunung Ciremai sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, yang terletak di antara Kabupaten Kuningan dan Majalengka, terus menjadi primadona bagi para pendaki. Namun, di balik tingginya minat kunjungan, muncul berbagai sorotan terhadap kelayakan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung, serta keberadaan sejumlah tugu di puncaknya.
Keberadaan tugu, mulai populer setelah Pemkab Kuningan di masa kepemimpinan Pj Bupati Iip Hidayat membangun Tugu, kemudian disusul Tugu ST Burhanudin, Jaksa Agung asal Kabupaten Majalengka yang kabarnya diinisiasi LSM Baladhika Adhyaksa Nusantara, dan teranyar ada Tugu Polres Kuningan.
Hal tersebut ditanggapi oleh Petugas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Nisa Syachera salaku penyuluh kehutanan, menjelaskan bahwa keberadaan beberapa tugu di Puncak Gunung Ciremai, secara aturan hal tersebut dimungkinkan karena lokasi tersebut masuk dalam zona pemanfaatan.
“Pengelolaan di taman nasional itu memang berdasarkan zonasi. Untuk lokasi wisata alam, termasuk jalur pendakian dan puncak Ciremai, itu berada di zona pemanfaatan. Zona ini tidak hanya untuk wisata, tapi juga memungkinkan adanya sarana pendukung seperti shelter, toilet, gapura, pos tiket, termasuk juga tugu,” jelasnya, saat dikonfirmasi, Minggu (30/6/2025).
Menurutnya, keberadaan tugu-tugu tersebut secara regulasi diperbolehkan, selama tetap dalam fungsi mendukung wisata alam dan berada di zona yang sesuai.
“Kalau dipertanyakan kenapa bisa ada Tugu, ya sebenarnya itu memungkinkan. Bahkan jika nanti ada pihak lain yang ingin membangun tugu, secara aturan diperbolehkan. Tapi tetap, semua itu tergantung keputusan pimpinan, apakah memperbolehkan atau tidak,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa salah satu tugu tersebut kemungkinan akan dikembangkan menjadi penanda RFID (Radio Frequency Identification) untuk sistem digitalisasi data pendakian di masa mendatang.
“Itu salah satu arah pengembangan ke depan. Tapi tentu saja butuh teknologi dan biaya yang tidak sedikit. Selain sebagai penanda ketinggian, tugu-tugu itu juga menjadi spot foto bagi para pendaki,” pungkasnya. (rizal)