KUNINGAN (MASS) – Ketua PC GP Anshor Muhammad Rasdi S PdI atau yang kerap dikenal Aras, dalam sambutan pertamanya menjamin bahwa GP Anshor selalu satu komando.
“GP Anshor adalah organisasi satu komando,” ujarnya dalam sambutan pertamanya, Kamis (9/9/2021) pagi.
Disebutkannya, GP Anshor selalu satu komando baik dari pusat, wilayah hingga cabang.
Dijelaskanya, semua unsur GP Anshor di Kuningan, harus berbaris satu komando di belakangnya, baik Banser maupun Rijalul Anshor.
Adapun, soal dinamika yang terjadi dalam tubuh Anshor, Aras meyakinkan jika ada satu kader anshor yang tidak ikut perintah komando, tidak ikut pimpinanya di tiap cabang, dipastikanbukan kader anshor atau banser.
“Saya pastikan, sahabat-sahabat anshor yang tadi dilantik, itu sudah melalui kaderisasi yang ketat dan sudah ikut AD ART organisasi. Saya pastikan, pengurus hanya punya satu niat yaitu khidmat pada Nahdlotul Ulama,” tegasnya.
Dirinya menyebut, sebagai kader Anshor tidak punya hak niat membesarkan Anshor, Anshor sudah besar, tidak mesti diutak-atik, tinggal khidmat.
GP Anshor tidak butuh kita, kata aras kepada kader, kader yang butuh GP Anshor.
“Saya pastikan, hari ini sampai kedepan, saya perintahkan kepada komandan banser rijalul anshor, harus satu komando di belakang saya. Terakhir, saya memohon dia terutama kyai dan guru mudah-mudahan ghiroh dan semangat ini bisa jadi salah satu hal terkecil (yang bisa diberikan) di Nahdlotul Ulama,”
Dalam sambutan itu, Aras mengatakan sebenarnya SK sudah diterima sejak Januari 2021 lalu. Tapi karena ppkm level 4, baru bisa sekarang setelah kasus melandai.
GP Anshor sendiri, masih dijelaskan Aras, merupakan salah satu badan otonom Nahdlotul Ulama, yang lahir 1934 dengan semangat kemerdekaan, spirit keagamaan dan kebangsaan.
Pelantikan ini, ditegaskannya, jadi titik awal bergerak agar GP Anshor jadi organisasi terdepan, terutama dalam moderasi beragama. (Eki)