KUNINGAN (MASS) – Selain masalah “pokir sapi” yang ramai diperbincangkan. Satu lagi yang ramai dibicarakan di kota kuda yakni masalah PDAU (Perumda Aneka Usaha).
Banyak pihak yang mengkritik keberadaan PDAU yang dinilai tidak berkembang dan desakan untuk mundur kepada Direktur PDAU Dr Nana Sutisna semakin kencang.
Kasus karyawan tidak digaji selama dua bulan semakin membuat penilaian PDAU dimata mereka yang semula tidak setuju dengan perusahaan aneka usaha itu kian buruk.
Bupati sendiri mengaku permasalahan tengah ditangani dan meminta kepada semua pihak untuk tidak meributkan masalah tersebut.
“Saya tengah menyelamatkan dan menyehatkan,” ujarnya belum lama ini.
Bagaimana dengan komentar Wabup HM Ridho Suganda terutama terkait desakan mundur direktur yang dianggap tidak becus mengelola PDAU.
Putra bungsu mantan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda itu mempunyai penilaian tersendiri. Menurutnya, sosok Direktur PDAU itu pintar. Namun, kondisinya yang saat ini tengah pandemi membuat PDAU tidak berkembang.
“Bagi saya PDAU bisa bertahan sampai sekarang sudah bagus. Hal ini karena sejak tahun 2016 sudah tidak ada penyertaan modal,” jelas Edo kepada kuninganmass.com usai membuka Pelatihan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Produk Ekspor bagi 30 pelaku usaha di Hotel Cordela.
Wabup Edo, yang pernah memimpin sebuah perusahaan merasakan bagaimana kondisi yang dialami oleh Direktur PDAU. Tidak ada pernyertaan modal, ditambah lagi kondisi yang dihantam pandemi sehingga tidak ada pemasukan membuat berat menjalankan roda perusahaaan.
“Kalau tidak ada pandemi pasti tidak akan seperti ini. Mengelola perusahan itu tidak mudah, sehingga harus dipahami oleh semua pihak,” ujarnya lagi.
Wabup yang baru berumur 39 tahun itu mengaku sudah memberikan saran secara langsung kepada Direktur PDAU terutama sikap yang harus memahami karakter karyawan. (agus)