KUNINGAN (MASS) – Konsleting listrik dari sambungan kabel listrik yang berhimpitan dengan kabel wifi di tiang listrik di Desa Widarasari, sempat membuat kepanikan.
Pasalnya, pada Selasa (17/1/2023) pagi kemarin sekitar pukul 05.30 WIB, tercium bau terbakar dan asap tebal dari sekitar tiang. Sontak, warga yang ada di sekitarnya dibuat khawatir. Bahkan awalnya disangka ada kebocoran gas bumi.
Kekhawatiran warga, bukan tanpa alasan. Asap yang keluar dikira dari tanah itu, melekat dengan tiang yang persis berada di area pemukiman tepatnya depan rumah Nining Kurniati (58) di Kampung Puhun Desa Widarasari Kecamatan Kramatmulya.
Kejadian itu pertama kali diketahui Maman Nuryaman (45) sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, dirinya akan membuka toko bunga bersama sang istri dan melihat kepulan asap dari bawah tiang yang memang saling berhimpit (telkom, tv kabel, dan wifi).
Saat didekati sumber asap itu, dirinya mencium bau seperti belerang dan bau kabel terbakar. Awalnya, dirinya menduga telah terjadi kemunculan gas dari dalam tanah karena mencium bau belerang.
Khawatir, Maman kemudian memilih melapor ke UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan. Merespon hal itu, Kepala Damkar M Khadafi Mufti menurunkan 5 anggotanya untuk melakukan pengecekan.
“Saat dilakukan pengecekan atas munculnya asap dari dalam tanah dimaksud, Damkar melakukan sterilisasi degan menggunakan Tes Pen (alat pengukur aliran lisrik uk kecil), ternyata terdapat kebocoran aliran listrik saat dipegang pun (menggunakan sarung tangan safety) terasa ada aliran listrik,” kata Khadafi.
Disana, dilakukan juga penyemprotan cairan busa air untuk mengetahui sebaran area konsleting listrik. Setelah dicek kebagian atas kabel, terdapat sambungan kabel listrik dari tiang listrik yang menyambung ke rumah warga itu berhimputan dengan kabel telkom serta mengeluarkan asap.
Sehingga kebocoran listrik dimaksud mengaalir ke tiang telkom dan menimbulkan asap karena panas dari dalam tanah.
“Kami (Damkar) langsung menghubungi kantor PLN untuk klarifikasi dan memberikan informasi atas kejadian dimaksud,” sebut Khadafi.
Disaksikan Polsek, Camat, BPBD, serta aparat desa dan warga setempat, teknisi PLN langsung melakukan perbaikan dan baru selesai pada pukul 10.15 WIB ( 2 jam 30 menit).
Ternyata, kebocoran listrik ini sempat terasa oleh warga lainnya. Nining Kurniati misalnya, sempat bercerita ada seorang warga yang sedang berjalan kaki melintas di depan rumahnya tanpa alas kaki dan warga tersebut merasa tersetrum.
Sekitar pukul 05.00 WIB itu, Nining juga mengaku mencium aroma barang terbakar tapi tidak menemukannya. Yang dia tahu, daya listrik di rumahnya sempat menurun.
“Situasi sudah kembali normal, tidak ada lagi kebocoran aliran listrik dilokasi kejadian. Karena situasi di Kabupaten Kuningan berada dalam kondisi sering turun hujan dihimbau agar waspada saat berada dilokasi area listrik (gardu atau tiang listrik) dikahawtirkan ada arus pendek listrik/strum bocor,” pesan Khadafi.
Baca : https://kuninganmass.com/kesetrum-listrik-pju-bocah-10-tahun-meninggal-dunia/
Pesan ini, tentu harus diikuti dengan cermat oleh warga. Terlebih, sebelumnya kebocoran listrik ini pernah menimbulkan korban di Desa Lengkong Kecamatan Garawangi. (eki)