KUNINGAN (MASS) – Geger. Kata itu sudah pasti akan muncul begitu mengetahui ada kasus perampokan di Desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang dan korbannya adalah H Udin merupakan pemilik Toko Aneka Sandang.
Sosok baik itu dikenal seantero Kuningan merupakan pengusaha tulen yang bergerak di bidang toko sembako dan pakaian. H Udin yang menikah dengan Hj Eti merupakan salah satu orang kaya di Kuningan.
Untuk Kecamatan Ciawigebang pun dikenal karena hanya ada dua orang kaya di kecamatan bagian timur Kuningan itu yakni pemilik Aneka Sandang dan Sandang Murah.
Ketika menjadi korban perampokan 20 orang menggunakan topeng dan samurai banyak orang bersimpati. Namun, tidak sedikit yang nyinyir menyebutkan kurang sodakoh.
kuninganmass.com sendiri mencari infromasi dari perangkat desa dan warga setempat terkait sosok ayah enam orang anak itu. Mereka semua memandang bahwa keluarga Aneka Sandang semua baik dan sering membantu.
“Alhmdulillah bageur pisan, desa mah seueur bantosan ti anjeuna,” ujar Kaur Ekbang Desa Pangkalan, Budi, Minggu (17/5/2020).
Ia mengatakan, kebetulan dua orang terkaya di Desa Pangkalan adalah
(Aneka Sandang & Sandang Murah). Mereka itu semua orang baik dan tidak sombong.
“Kalau mereka ada yang nyinyir kepada beliau karena tidak megetahui sosok bos Aneka Sandang itu,” jelasnya.
Budi yang merupakan anak mantan kades bercerita, dulu ketika membangun masjid desa, dua orang kaya tersebut bahu membahu. Sampai setiap tahun zakat gorim selama pembangunan Masjid.
“Zakat gorimnya puluhan juta selalu di ke masjidkan. Bahkan pernah Rp80 juta. Kalau nilai sekarang mah sudah ratusan juta dalam setahun,” ujarnya.
Diluar ke tempat ibadah, H Udin rutin menjadi donatur dan kegiatan keagamaan seperti maulidan. Kalau AS menggelar maulidan yang datang bukan hanya warga Pangkalan saja, tapi dari luar desa sangat banyak.
“Panginten karena isi berkatna sangat menarik yakni satu ember penuh,” ujarnya lagi.
Kebaikan H Udin lanjut dia, menurun kepada anak-anaknya. Sehingga ketika terjadi musibah semua mendoakan dan merasa ikut berduka.
Terpisah, Iin Naibi, warga setempat menyebutkan, sebenarnya Hj Eti masih trauma atas kejadian yang pertama, maka semakin shock dengan kejadian yang kedua.
“Alhamdulillah sih ke keluarga saya mah bageur karena putra-putranya semua mengaji di bapak (Kh Engos Kosasih),” ujar Iin.
Ia menerangkan, musala depan rumah pun dibantu semuanya. Bagi dirinya keluarga AS ‘balageur” semuanya terlebih yang namanya H Cecep paling baik .
“Insya allah bageur pisan keluarga AS mah. Kalau ada yang menyebut kurang sodakoh mah iri wae,” pungkasnya.
Sekadar informasi Toko Aneka Sandang bukan hanya di Kuningan tapi menyebar hingga ke Cirebon. (agus)
