KUNINGAN (MASS) – Diduga karena frustasi Uha Suhari (56) yang tinggal di Dusun Puhun Desa Cibinuang Kecamatan Kuningan nekad mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasad ayah empat anak ini diketahui pertama kali oleh salah satu anak yang datang ke rumah pada Sabtu pagi sekitar jam 09.30 WIB.
Selama ini almarhum sendirian di rumah karena anaknya sudah menikah. Anaknya berencana membawa Uha ke dokter karena sudah jadwal untuk pengobatan asma yang selama ini diderita.
Korban melakukan aksi gantung diri di bagian dapur dengan menggunakan tali tambang warna putih yang diikat ke plafon dapur. Korban sendiri menggunakan kaos warna hijau dan celana panjang warna biru langit. Diduga korban mengikatkan tambang menggunakan alat bantu.
Jenazah korban tidak diotopsi karena pihak keluarga menerima takdir yang terjadi pada ayahnya. Warga sekitar pun tidak menyangka korban bakal melakukan aksi seperti itu.
“Dugaan sementara karena frustasi sakit asma yang tidak kunjung sembuh. Padahal sebelum kejadian korban habis dari rumah anaknya. Ia pamit mau ke rumahnya. Anaknya menjemput karena Sabtu merupakan jadwal pengobatan asma,” ujar Sekdes Cibinuang Rasam, Sabtu (28/3/2020) siang kepada kuninganmass.com.
Rasam mengaku, mayat korban tidak diotopsi tapi langsung dikuburkan karena pihak keluarga tidak menginginkan. Jenazah akan dikebumikan di TPU desa dan kejadian ini merupakan kesekian kalinya bahkan tidak jauh dari korban gantung diri sebelumnya.
baca berita sebelumnya : https://kuninganmass.com/incident/pakai-daster-ibu-dua-anak-gantung-diri-di-jemuran-pakaian/
“Jarak dari ibu Rumsiti ke Pak Uha tidak jauh. Masih satu blok tapi beda RT. Saya berharap tidak ada lagi kasus gantung diri di Cibinuang,” ujarnya. (agus)