KUNINGAN (MASS) – Meski sudah dicanangkan sebagai Kabupaten Pendidikan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam penggarapannya.
Hal itulah yang membuat PMII, memilih menemui Dinas Pendidikan pada pekan lalu, Jumat (30/9/2022) lalu.
Dalam pertemuan itu PMII menanyakan apa Maksud dari “Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan” itu seperti apa?, Apakah hanya sebagai tujuan, capaian atau harapan?
“Sementara hari ini kita juga perlu mengetahui ciri-ciri Kabupaten Pendidikan ini apa saja, apakah sudah memenuhi standar atau prasyarat menjadi Kabupaten Pendidikan apa belum? Kemudian apa indicator sebuah kabupaten layak disebut menjadi Kabupaten Pendidikan?”ujar PMII, melalui kadernya M Rojab.
Mengutip dari Fokus Rembukda 2020 Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan bertempat di Hotel Horison Kuningan pada tanggal 29 juli 2020, lanjutnya, ada beberapa capaian yaitu capaian indikator pendidikan, keberpihakan anggaran, peningkatan kualitas guru, meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti PAUD.
“Yang menjadi persoalan, sejauh manacapaian atau target pemerintah terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyokong kuningan menuju kabupaten Pendidikan? Apakah ada perubahan yang signifikan dari beberapa tahun kebelakang?”imbuh Rojab.
Pada pertemuaan tersebut, kata Rojab, Kepala Dinas Pendidikan pun mengiyakan memang betul belum ada roadmap dalam rancangan untuk strategi, target capaian kuningan menuju Kabupaten Kuningan.
“Ini menjadi hal yang memilukan bagi kami ketika isu Kuningan menjadi kabupaten Pendidikan dari tahun 2016 sampai saat ini 2022. Dan Pak Kadis mengatakan bahwa minimnya anggaran untuk Dinas Pendidikan salah satu factor kendala,” tambahnya.
Lebih lanjut, dikatakan PMII, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah tidak serius dalam mewujudkan Kuningan menjadi kabupaten Pendidikan.
“Jangan-jangan ada atau tidaknya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kuningan akan tetap sama saja. Ingat, gelar itu diberikan bukan dideklarasikan, apalagi Kuningan mendeklarasikan sendiri sebagai Kabupaten Pendidikan,” tegasnya di akhir. (eki)