KUNINGAN (MASS) – Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Kuningan H Aam Aminudin, menyebut Dian Rachmat Yanuar sebagai sosok yang bak anak panah, yang sudah disiapkan bertengger di busur panah. Dian, disebut seperti anak panah yang sudah siap melesat, melesatkan Kuningan kedepan.
Hal itu disampaikan Abah Aam, sapaan akrab Ketua PCCNU, dalam Tasyakur Keluarga Besar H Dian Rachmat Yanuar, M Si yang diselenggarakan di Gedung Baraya, Kamis (1/8/2024) kemarin.
“Saya yakin seyakin-yakinnya, kalo sudah sosok berangkat dari NU, beres,” ucap Abah Aam, saat memberikan testimony di depan para hadirin.
Dikatakan Abah Aam, Dian adalah sosok ulama pengurus NU yang punya fitrah Nahdhiyah. Artinya, kata Aam, Dian tidak hanya ada di NU, tapi hadir untuk semua pihak.
“Jangan diragukan lagi saat Pak Dian maju, karena dari NU,” kata Abah Aam, sembari mengatakan tidak bisa dikataka-katakan betapa banyaknya kebaikan Dr Dian Rahmat Yanuar.
Usut punya usut, Melesat sendiri ternyata punya akronim tersendiri bagi Dian Rachmat Yanuar. Tagline Kuningan Melesat, sempat dipaparkan artinya oleh Dian Rachmat, kala dikerubungi wartawan untuk wawancara.
“Melesat itu, filosopinya akselerasi,” terang Dian, sembari menegaskan apa yang sudah bagus zaman almarhum Bupati Acep, akan diteruskan seperti pembukaan jalan dan kawasan baru. Adapun yang kurang bagus akan dilengkapi.
Selain berarti akselerasi atau percepatan pembangunan Kuningan, MELESAT versi Dian juga punya akronim mulai dari Maju, Empeworing, Lestari, Agamis dan Tangguh. Kata per kata itu memiliki makna mendalam serta filosopi tersendiri bagi Dian untuk kemajuan Kuningan.
Soal kenapa para petinggi PCNU Kuningan hadir di acara Dian, seolah memberikan dukungan moril, Dian menyabut Nahdlatul Ulama adalah rumah baginya. Tidak hanya dalam arti organisasi, Dian sejak kecil dibesarkan oleh kedua orang tua yang aktif di NU. Ibunya pendiri Muslimat NU, sang ayah adalah Ketua GP Ansor (Banom NU) pertama di Kuningan.
Ia juga menegaskan pentingnya dalam pembangunan Kuningan kedepan untuk menggandeng ulama. Pembangunan tidak hanya fisik, tapi seimbang juga dengan pembangunan SDM. (eki)