KUNINGAN (MASS) – Pasca putusan MK dengan penurunan persentase legal standing syarat pencalonan jadi 7,5%, beredar foto Bakal Calon Bupati Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar bersalam komando dengan Presiden DPP PKS, Ahmad Syaikhu. Muncul asumsi, mantan sekda tersebut pindah partai dari Golkar ke PKS.
Namun hal itu dibantah Ketua DPD PKS Kuningan, Ust Dwi Basyuni. “Setahu saya belum (berKTA PKS, red). Kalo KTA (Kartu Tanda Anggota) kan prosesnya dari bawah,” jawab politisi sapaan Kang Abas itu kala dikonfirmasi soal Dian, Selasa (20/8/2024) malam.
Menanggapi foto screenshot dari siaran Channel Youtube PKS TV tersebut, Dwi Basyuni menduga Dian mendapatkan rekomendasi dari DPP PKS untuk mencalonkan Bupati Kuningan.
“Dapat rekom DPP PKS kayaknya. karena saya juga belum tahu rekom resminya,” ungkap Dwi Basyuni.
Pertemuan antara keduanya, menurut Dwi Basyuni, terjadi Selasa siang. Namun pihaknya belum bisa memastikan apa hasil dari pertemuan tersebut.
Terpisah, Ketua Harian DPD Partai Golkar Kuningan, H Yudi Budiana tersenyum kala dihubungi kuninganmass.com. “Bukan pindah partai. Kan beliau bakal calon bupati, ya harus komunikasi dengan partai (manapun, red),” jawabnya.
Yudi menegaskan, di Golkar pun Dian belum berKTA. Pihaknya masih menghargai statusnya yang masih ASN. Meski cuti diluar tanggungan negara tapi belum sepenuhnya melepaskan status ASNnya. Artinya, Dian belum berpartai.
“Jadi tadi tuh (Selasa, red) ada acara PKS di Tanggerang. Nah pa Dian datang ke acara tersebut. Kalo saya mah lagi Munas, jadi gak ikut ke sana,” ungkap Yudi.
Namun saat ke acara PKS, Dian tidak bersama Tuti Andriani, bakal pasangannya. Berbeda pada saat ke Golkar dan Gerindra, Dian selalu ditemani Tuti, adiknya Alm Acep Purnama.
“Iya (Tuti) gak ikut (ke PKS). Kalau ke Golkar dan Gerindra, kebetulan tidak berhalangan sehingga ikut bersama-sama,” kata Yudi.
Nampaknya Golkar tidak gentar dengan terbitnya putusan MK yang berpotensi membuat pasangan calon jadi banyak. Menurut Yudi, itu sebuah kado HUT RI guna menepis anggapan mati surinya demokrasi.
“Mau banyak calon pun (dengan asumsi ada kandidat yang diuntungkan), kewajiban kita ya berikhtiar. Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khoirot,” tukas Yudi. (deden)