KUNINGAN (MASS) – Setiap keluarga yang ada di Kuningan perlu meningkatkan kewaspadaan dan juga perhatian kepada keluarga. Pasalnya, saat ini banyak gangguan jiwa dan merupakan salah kasus yang masih sulit untuk diatasi, Belum lagi ditambah masalah fasilitas dan layanan kesehatan jiwa yang masih kurang cukup.
Dari data di Indonesia tercatat data 14 juta penduduk yang menderita gangguan mental emosional. Sedangkan untuk gangguan jiwa seperti psikosis atau skizofrenia prevalensinya mencapai 1,7% per 1000 penduduk. Namun siapa sangka, di Kuningan juga masih terdapat ribuan warga yang menderita hal tersebut.
Hal ini, diuturakan oleh Sekertaris Dinkes Susi Lusiyanti yang membacakan sambutan bupati saat di acara peresmian layanan Psikiater di salah satu rumah swasta yang ada di Kuningan, Kamis (18/10/2018).
“Data mulai dari bulan Januari -Desember 2017 tercatat 1.856 kasus. Sedangkan yang mendapatkan pelayanan baru sebesar 938 orang atau (50,53%). Sementara pada 2018 mengalami penambahan empat kasus menjadi 1.860 orang. Namun, 947 (50,91%) kasus sudah dapat pelayanan kesehatan jiwa,” ujar Susi.
Selain itu, masalah lain juga tidak kalah pentingnya yakni pemasungan. Data yang dihimpun Riset Kesehatan Dasar pada 2013, menyebutkan di Indonesia pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa berat (psikotik) yakni sebesar 14,3%, atau sekitar 57.000 jiwa . Sedangkan untuk di Kuningan sendiri tercatat 28 kasus pemasungan.
“Jika permasalahan jiwa tidak ditanggulangi, maka akan menurunkan status kesehatan fisik, menurunkan produktivitas kerja dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga hal ini akan menimbulkan disharmoni keluarga, permasalahan psikososial, dan menghambat pembangunan bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Susi , dengan diresmikannya pelayanan psikiater di Kuningan. Maka akan membantu dan lebih mempermudah masyarakat dalam menjalani pengobatan kesehatan jiwa. Serta pihaknya pun akan terus mengupayakan semampu mungkin dalam membereskan permasalahan tersebut.
“ Iya, itu data dua tahun ini dan sebagian besar sudah kita tangani dengan diberikan pelayanan kesehatan jiwa. Serta untuk obat-obatan yang mendasar juga sudah disebar di seluruh Puskesmas. Dan alhamdulillah, sekarang dipermudah dengan adanya pelayanan psikiater di rumah sakit ini dengan mengalokasikan para dokter spesialis juga,” sebut pejabat yang pernah dinonjobkan di era bupati sebelumnya itu. (agus)