KUNINGAN (MASS)- Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis Sabtu malam melakukan jumpa pers terkait adanya satu pasien positif corona di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang saat ini tengah isolasi di kamar khusus. Tentu kabar ini membuat sebagian warga Kuningan panik.
Apalagi info tersebut cepat menyebar melalui medsos. Warga Kuningan sendiri saat ini tengah menunggu reaksi dari Pemka Kuninngan.
“Insya Allah Kuningan aman. Terkait Cirebon ada yang positif malam ini ada Rakor di Pendopo nanti Pak Bupati mau release,” sebut Plt Kadinkes Kuningan dr Susi Lusiyanti, Sabtu (14/3/2020) malam.
Seperti dilansir dari detik.com satu dari lima pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon positif terinfeksi virus corona. Saat ini pasien tersebut tengah mendapat perawatan medis di ruang isolasi khusus.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menyebutkan lima hari lalu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan adanya pasien positif Corona yang diisolasi di RSD Gunung Jati.
“Memang ada satu pasien nomor 10 yang positif Corona. Pemeriksaan sampel swabnya itu sudah disampaikan beberapa hari lalu ke Balitbangkes,” kata Azis kepada awak media di rumah dinasnya di Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Sabtu (14/3/2020).
Di tempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) RSD Gunung Jati Ismail Jamaludin menyebutkan selain pasien nomor 10 yang positif Corona, pihaknya masih mengisolasi empat pasien lainnya yang berstatus PDP yakni pasien nomor 11, 12, 13 dan 14. Ismail juga mengatakan kondisi pasien mulai stabil dibandingkan lima hari yang lalu.
“Masih di ruang isolasi. Kondisinya stabil. Sudah tidak ada masalah,” kata Ismail.
Ismail mengaku tak mengetahui secara persis kronologis awal atau jejak pasien nomor 10 yang positif Corona. “Yang melacak itu kewenangannya Dinkes. Kita juga memantau orang-orang yang kontak langsung dengan pasien,” ucapnya.
Sementara itu, keputusan WHO yang telah menetapkan status Virus Covid-19 sebagai
darurat kesehatan global disikapi serius oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk itu Menkes mengeluarkan Suart ederan Nomor: HK.02.02/Menkes/56/2020 perihal penetapan dari badan kesehatan dunia tersebut.
Pemkab Kuningan sendiri langsung bergerak dengan adanya SE itu yakni menghentikan kegiatan Car Free Day mulai Minggu (15/3/2020). Penghentian kegiatan CFD adalah bagian dari salah satu upaya menjaga dan melindungi masyarakat serta mengantisipasi penyebaran virus Covid-19/corona di Kabupaten Kuninga.
“Menghentikan sementara penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor/Car Free Day mulai hari
minggu tanggal 15 Maret 2020, sampai batas waktu yang belum ditentukan,” sebut Bupati Kuningan H Acep Purnama dalam surat ederan yang sudah menyebar melalui medsos itu.
Seperti diketahui meski belum ada warga yang dinyatakan positif coroan, namun berdasarkan keterangan Dinkes Kuningan hingga Rabu (11/3/2020) sore total ada 13 orang yang masuk pemantauan.
Dengan rincian 6 orang dinyatakan negatif corona. Sedangkan sisanya masih dipantau. Disebut negatif virus corona karena selama 14 hari atau 2 X 7 hari dilakukan pemantuan mereka negatif.
“6 orang sudah selesai karena selama 14 hari dipantau dan dinyatakan tidak suspect. Selama dua minggu itu tidak ada gejala sakit,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, dr Susi Lusiyanti, Jumat (13/3/2020) pagi.
Susi mengatakan, 13 orang yang selama di pantau itu adalah 12 orang WNI dan 1 orang WNA. Adapun rinciannya adalah 10 orang laki-laki dan 3 orang permempuan.
Sekadar informasi sesuai dengan instruksi dari pemerintah , maka setiap daerah harus membuat crisis center corona atau Covid -19. Di Kabupatan Kuningan sendiri hotline sudah bisa dihubungi oleh warga Kuningan baik konsultasi maupun melaporkan dugaan virus corona. Adapun nomor hotline yang bisa dihubungi masyarakat yakni nomor 081388284346.(agus)