JAPARA (MASS) – Sejumlah puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Pemuda Cengal menggelar demonstrasi di depan Balai Desa Cengal sejak pukul 14.00 WIB hari ini, Senin (8/9/2025). Aksi tersebut menuntut transparansi dalam sejumlah aspek pengelolaan desa, termasuk program kerja Pemdes dan pengelolaan dana desa. Meskipun sempat berlangsung dengan tegang, pihak desa akhirnya mengajak warga untuk melakukan audiensi guna mendiskusikan tuntutan tersebut lebih lanjut.
Tidak lama setelah aksi dimulai, sekitar 30 menit kemudian, warga yang sebelumnya berkumpul di luar Balai Desa dipersilakan masuk ke dalam aula untuk melanjutkan diskusi dengan pihak desa. Audiensi yang dihadiri oleh perwakilan Pemdes Cengal tersebut juga diwarnai dengan kehadiran aparat keamanan dari Danramil dan Polsek setempat, yang tampak siaga guna memastikan jalannya acara berlangsung aman dan tertib.
Massa yang hadir dalam demonstrasi itu tampaknya membawa sejumlah tuntutan yang menjadi perhatian utama mereka. Tuntutan pertama yang disuarakan yakni transparansi dalam program kerja Pemdes, yang dinilai kurang jelas dalam hal pelaksanaan dan hasil yang dicapai.
Warga menginginkan agar setiap kebijakan dan program yang dijalankan oleh Pemdes Cengal lebih terbuka kepada masyarakat agar dapat ikut mengawasi dan memberi masukan.
Selain itu, kelompok ini juga mengangkat isu mengenai kepemudaan di desa, yang mereka anggap belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah desa. Mereka meminta adanya pemberdayaan lebih besar terhadap pemuda, baik dalam hal akses pelatihan, program kepemudaan, maupun kesempatan untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan desa.
Hal itu menunjukkan keinginan mereka agar generasi muda Cengal diberi ruang yang lebih luas untuk berkembang dan berkontribusi dalam kemajuan desa.
Tidak kalah penting, tuntutan lainnya yaitu transparansi dalam pengelolaan dana desa. Warga merasa bahwa informasi mengenai alokasi dan penggunaan dana desa selama ini kurang dipaparkan dengan jelas kepada publik.
Mereka menuntut agar penggunaan dana desa bisa diaudit dan disampaikan secara terbuka, sehingga masyarakat dapat memastikan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan bersama dan bukan untuk kepentingan oknum tertentu.
Audiensi yang masih berlangsung hingga saat ini menunjukkan adanya dialog terbuka antara masyarakat dan pihak desa, meskipun belum ada keputusan atau klarifikasi pasti terkait tuntutan-tuntutan yang diajukan. Sementara itu, aparat keamanan terus mengawasi jalannya audiensi untuk memastikan situasi tetap kondusif. (argi)
