KUNINGAN (MASS) – Dengan tersingkirnya PKB dari Koalisi Pemerintah, Ketua DPC Partai Gerindra, H Dede Ismail mengaku bahagia. Pasalnya, H Ujang Kosasih selaku ketua PKB kini dianggapnya telah kembali ke jalan yang lurus.
Hal itu disampaikannya saat dua fraksi (PKB dan Gerindra Bintang) menggelar pertemuan darurat, paska mengetahui “ditinggalkannya” mereka berdua oleh koalisi “gemuk” yang merebut posisi pimpinan AKD (Alat Kelengkapan Dewan).
“Saya termasuk orang yang paling bahagia. Kalau boleh dikatakan, sujud sukur, karena sahabat saya ini (Ujang Kosasih, red) telah kembali ke jalan yang lurus,” ujarnya setengah guyon, Kamis (17/9/2020).
Dia menegaskan, sejak awal Gerindra tak pernah berkoalisi dengan PDIP. Bahkan terkesan sendirian. “Sendiri juga ludeng (bahasa sunda yang artinya berani, red),” tandasnya.
Salah satu buktinya, pada Pansus TNGC ia tidak ikut serta. Fraksi Gerindra Bintang, menurutnya tampil beda dengan berada di luar koalisi pemerintah. Pihaknya lebih memilih untuk mengedepankan suara rakyat, bukan suara koalisi ataupun mengedepankan jabatan.
“Pak Ujang itu sahabat saya, sudah satu hati. Sekarang bersama-sama lagi. Itu berkah dari Allah SWT. Rejeki nomplok,” ungkapnya.
Kalau bicara Gerindra, kaitan dengan AKD ini, menurut Dede dulu lebih parah. Empat bulan menjelang pemilu, fraksinya disingkirkan dari AKD. Bahkan hanya sendirian tanpa teman.
“Jadi kepada pak Ujang jangan galau. Kemarin pas KKB (Koalisi Kuningan Bersatu), masuk catatan sejarah, teman kita dari PBB yang hanya 1 kursi mampu menjadi ketua komisi. Itu salah satu bukti bahwa kami tidak serakah jabatan,” kata Deis.
Dengan bersatunya Gerindra Bintang dan PKB, Deis menegaskan pihaknya akan semakin lantang bersuara. Pansus kambing yang pernah diangkat Julkarnaen selaku ketua komisi 2, akan disuarakan kembali.
“Pada pansus TNGC fraksi kami berlawanan arah. Lalu pansus covid rumah sakit khusus, serta pengadaan sembako, akan disuarakan lagi. Keren kan. Kami terbiasa di luar koalisi pemerintahan dan sekarang punya teman baru koalisi,” ucapnya.
Deis menegaskan kembali, bergabungnya PKB merupakan rizki nomplok baginya. Sebab ada teman sharing dalam melangkah untuk rakyat Kuningan kedepannya. Padahal sebelumnya ia merasa tidak ada fraksi yang mau bergabung dengan Gerindra.
“Mungkin gak suka style kami atau mungkin karena memperkirakan Gerindra bakal jadi partai pemenang pemilu kedepannya sehingga khawatir. Jadi ya, kami sangat bahagia punya teman PKB,” ujarnya. (deden)