KUNINGAN (MASS) – Sekertaris PP Muhamadiyyah Prof Dr Abdul Mu’ti M Ed, menyebut debat Cawapres terbaru yang digelar Minggu (21/1/2024) malam, kurang menyentuh substansi.
Hal itu disampaikannya saat diwawancara awak media, sesaat setelah mengisi Tabligh Akbar di Masjid Syiarul Islam Kuningan, Senin (22/1/2024) siang.
“Oh ya, debat semalem ini sepertinya lebih banyak hal yang sifatnya personal ya, dan kurang banyak menyentuh substansi perdebatan yang (sebenarnya) ditunggu oleh masyarakat,” kata Prof Abdul Mu’ti.
Secara pribadi, lanjutnya, debat Cawapres semalam kurang memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai visi misi dan program dari masing-masing pasangan terkait isu besar.
“Jadi banyak isu besar yang ditanyakan itu tidak menyentuh aspek yang sangat terkait kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Ia mencontohkan, isu kedaulatan pangan dengan impor yang tidak banyak disinggung dalam debat. Padahal, itu adalah hal yang menyangkut kebutuhan sehari-hari.
Kemudian, ia juga mencontohkan fenomena yang terkait pangan saat ini. Produk mie misalnya, olahan makanan paling populer ini berbahan utama dari gandum. Sementara gandumnya 100% masih impor.
“Kemudian alternatifnya apa dong?” ujarnya mempertanyakan.
Ia juga mencontohkan olahan pangan lain yang kasusnya hampir serupa, tahu dan tempe. Makanan rakyat sederhana yang berbahan utama kacang kedelai itu, 70% bahannya juga masih impor.
“Ini kalo kita bicarakan kemudian, pertanyaan kita ini, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan dasar yang itu jadi hajat hidup masyarakat? (Hal seperti itu) tidak banyak disinggung (dalam debat),” kata Prof Abdul Mu’ti.
Juatru dalam debat semalam, kata Sekertaris PP Muhamadiyyah, yang cukup banyak disinggung adalah soal nikel. Soal lingkungan, termasuk soal membangun budaya green culture yang menjadi tema pun, dinilainya tak banyak disinggung.
“(Apakah 3 cawapres tidak sesuai harapan?) Banyak saling canda pribadi, gimmick-gimmick, jadi agak apa ya, secara pribadi debat tidak menjawab apa yang saya harapkan,” ujarnya.
“Berapa ya…?” ujarnya tidak menjawab saat ditanya skor debat cawapres
Di akhir, ia berharap di debat terakhir bisa memmberikan satu jawaban atas berbagai harapan masyarakat. Indonesia kedepan akan seperti apa jika salah satu paslon diberi amanah jadi Presiden.
“Mudah-mudahan perdebatan substantif, tapi usulkan sebenernya, supaya tak usah pakai penonton (dalam debat berikut). Saya semalem juga gak nyaman dikit-dikit moderatornya mohon tenang mohon tenang, itu makan waktu juga,” sarannya. (eki)