SUBANG (MASS) – Ada yang tahu jenis sayuran yang satu ini ? Ya, namanya daun katuk. Biasanya daun hijau tersebut dimasak dengan cara sayur bening. Daun katuk sendiri, tumbuh subur di daerah-daerah tropis.
Di Kabupaten Kuningan keberadaan pohon tersebut sejak dulu cukup banyak. Katuk sendiri memiliki banyak kandungan yang bermanfaat. Hal tersebut diutarakan salah satu bidan asal Kecamatan Cilebak, Vitari Hanifsah.
Dikatakan, sayur katuk memiliki vitamin, zat besi dan antioksidan. Katuk salah satunya berfungsi untuk mempersiapkan produksi ASI, jadi bagus banget untuk ibu menyusui,” ujarnya pada kuninganmass.com Selasa (31/3/2020) sore.
Menurutnya, bukan sayur katuk bahkan baik dikonsumsi sebelum si bayi lahir. Ibu hamiil, dalam mempersiapkan produksi asinya baik mengkomsumsi katuk. “Ibu hamil dari trimester 3 juga sudah bagus makan katuk,” ujarnya menambahkan.
Keberadaan sayur katuk sendiri tidak lagi popular seperti di masa yang sudah lalu. Hal tersebut diutarakan salah satu pemilik pohon sayur katuk di Desa Subang Kecamatan Subang, Nining. Dirinya menyebut, penggunaah sayur katuk saat ini tidak sebanyak dulu.
“Padahal hampir sejenislah sama bayem, enaknya disayur bening,” terangnya.
Dirinya menambahkan, penggunaan daun Katuk di masa lalu, selain untuk konsumsi sayuran juga digunakan sebagai pewarna pewarna makanan alami. Terutama untuk pembuatan peyeum.
“Sehat dan aman lah kalo pake pewarna yang alami itu, tapi ya emag warnanya cuman hijau doank,” imbuhnya.
Jenis pohon sayur yang satu ini sebenarnya tidak repot untuk dikembangbiakan. Daya hidup yang kuat membuat pohon tersebut tidak susah untuk dijaga dan dikembangbiakan. Tangkai pohon cukup dipotong dan ditancakan kedalam tanah, atau yang sering disebut vegetatpi dengan cara stek, seperti penanaman singkong.
Bukan hanya untuk ibu menyusui, daun katuk digunakan oleh perajin tapi. Ratusan perajin tapi bergantun pada daun katuk. Air yang berwarna hujau menjadi campuran sehingga tape khas Kuningan berbeda dengan lain.
Resep menggunakan air daun katuk yang membuat tape Kuningan berbeda dengan lain. Di tempat lain ketan yang digunakan adalah ketam item, di Kuningan adalah putih sehingga ketika menggunaka air daun ketuk warnanya menjadi hijau. (eki)