KUNINGAN (MASS) – Forum Group Discussion (FGD) terkait Pengelolaan Bank Sampah dengan tema “Sampah Bukan Masalah, Berkat Sampah Jadi Rupiah” baru saja diselenggarakan di Desa Cengal kecamatan Japara, Kamis (1/8/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan di Aula Balai Desa Cengal.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Cengal, perangkat desa serta beberapa perwakilan seperti anggota PKK, Karangtaruna, IRMAS, Kelompok Tani, LPM, BPD dan masing-masing Kepala Dusun. Kegiatan FGD tersebut, mendatangkan Siti Rohanah sebagai pengelola TPS3R Bank Sampah Yuni Sarah (Yuk Nikmati Sampah Jadi Rupiah) Desa Kertayasa Kecamatan Sindangagung, sebagai narasumber.
Siti Rohanah atau kerap disapa Bu Ai sebagai narasumber pada kegiatan FGD tersebut, menyampaikan mengenai hal yang paling awal adalah mengubah mindset bahwa sampah itu bukan masalah dan tidak menjijikkan.
“Jangan anggap sampah itu suatu masalah Karena Sampah itu adalah tanggung jawab kita bersama.Ketika kita memperlakukan sampah dengan baik maka akan muncul feedback baik kepada kita,” ujar Ai, pengelola Bank sampah Desa kertayasa.
Dalam kesempatan itu, dijelaskan bahwa ada beberapa masalah mengenai kurangnya kepepedulian terhadap sampah diantaranya yaitu:
- Pandangan masyarakat terhadap sampah itu sendiri. Ubahlah pandangan bahwa sampah itu adalah sesuatu keberkahan yang bisa dijadikan rupiah.
- Perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan dan alam
- Sikap permisif masyarakat pada kejahatan lingkungan.
- Minim fasilitas untuk simpan apalagi olah sampah
- Industrialisasi di sebagai sektor kehidun menjadi mesin penghasil sampah
- Rendahnya literasi masyarakat dalam penanggulangan sampah
- Hampir punahnya ekosistem penanggulangan berbasis kearifan lokal.
Disamping permasalahan tersebut terdapat beberapa Potensi Sampah dintaranya:
- Munculnya kembali trend cinta kearifan lokal
- Literasi tentang sampah bernilai ekonomi tinggi
- Kesepakatan global tentang kesehatan lingkungan
- Kebijakan pemerintah yang berpihak pada penanggulangan sampah berbasis komunitas.
Kemudian ada beberapa strategi yang disampaikan oleh narasumber yaitu:
- Startegi mikro: edukasi pada setiap keluarga,sediakan sapras pilah sampah
- Mezzo : bentuk kelompok swadaya masyarakat ( KSM), bentuk koordinator lingkungan dan tentukan titik penyimpanan Samah setiap RT
- Makro : Sampah organik dan residu dihitung point’ (satu poin=Rp.100) bisa ditukar dengan produk, beri award tahunan dengannya berbagai kategori.
Terkait Konsep Pengolahan sampah diperlukan beberapa tahap diantaranya:
- Persiapan : Regulasi /peraturan desa/perkades, edukasi/sosialisasi pendataan.
- Pengolahan: sampah organik(kompos murni,kompos cair,maggot), Sampah anorganik: paving block,kerajinan dll.
- Bank Sampah : tabungan sampah, sistem point.
Dikatakan pula, di Bank Sampah harus terdapat beberapa hal mulai dari; SDM, ruang pertemuan, ruang transaksi, regulasi yang disepakati bersama, Gudang, dan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, and Recylce (TPS 3R).
Sementara, Ketua kelompok KKN Ruben Haffal sebagai Ketua KKN, menyampaikan terima kasih atas semua pihak yang telah mendukung dan peduli terhadap topik tersebut. Ia berharap, dari kegiatan ini bisa memberikan manfaat, khususnya bagi Desa Cengal, tempat mereka melakukan pengabdian.
“Dengan Adanya kegiatan Forum Group Discussion tersebut diharapkan pemerintahan desa serta masyarakat Desa Cengal dapat menerapkan proses pengelolaan sampah di Desa Cengal demi terwujudnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah sampah agar membentuk siklus lingkungan yang baik dan bernilai,” sebutnya. (eki)