KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan Drs H Uca Somantri M Si, terlihat menyambangi STKIP Muhammadiyyah Kuningan, Rabu (8/6/2022) siang ini.
Kedatangan Kadisdik Uca ini, merupakan respon aksi mahasiswa IMM ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan perihal dugaan pungli pengangkatan kepala sekolah.
Pasalnya, setelah aksi itu, beredar kabar adanya tekanan dari oknum yang menyudutkan mahasiswa STKIP, dimana mahasiswa IMM di kampus tersebut, tidak bisa magang/ppl di sekolah yang ada di bawah naungan Disdikbud Kuningan.
Uca, yang terlihat datang bersama rombongan lainnya itu, diterima Ketua STKIP Nanan Abdul Manan M Pd beserta civitas kampus, di ruangannya. Dihadirkan pula, pengurus dan anggota PC IMM Kuningan.
Uca menepis kabar yang beredar tersebut. Dirinya mengklarifikasi, bahwa apa yang beredar itu, bukanlah kebijakan lembaga.
“Makasih dari rekan-rekan IMM. Kita juga sudah sounding ke rektor. Bahwa kemarin dari rekan-rekan IMM menyampaikan pesan yang layak kita tindaklanjuti,” ujarnya mengawali.
Dirinya tidak meniadakan, adanya ucapan yang keluar dari pegawai yang ada di satuannya, Dinas Pendidikan, reaktif – bereaksi berlebihan dengan mengatakan hal tersebut, tidak akan menerima mahasiswa PPL/magang.
“Itu bukan kebijakan lembaga, tetep kita (Disdik dan kampus, red) formulasi kerjasama saling membantu saling mendukung. Rekan-rekan jangan khawatir, kalo ada kendala di lapangan, informasikan saja. Termasuk kalo ada rasa ketidaknyamanan rasa tidak aman, informasikan saja,” ujarnya meluruskan.
Ketua STKIP Nanan Abdul Manan M Pd, saat dikonfimasi hal itu mengatakan bahwa kedatangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ke kampusnya, pertama, adalah untuk silaturahmi serta memperkuat kolaborasi dan sinergitas yang sudah terjalin sebelumnya.
“Disisi lain, karena ada beberapa hal, salah satunya adalah penyelesaian permasalahan dulu, bahkan ada isu berseliweran sekolah-sekolah tidak akan menerima magang dari STKIP. (Ternyata) Itu luapan personal, (bukan lembaga). Semua sudah clear,” ujarnya.
Meski ada isu tersebut, Nanan mengaku awalnya tidak mendengar secara resmi dan awalnya, tidak merespon secara serius. Meski begitu, jalinan silaturahmi dan pertemuan ini, merupakan langkah antisipasi, agar hubungan yang sudah terjalin antara STKIP dan Disdikbud, tidak terganggu.
Nanan menyebut, selama ini sudah banyak berkolaborasi dalam berbagai program. Mulai dari Kampus Merdeka Belajar, Kampus Mengajar dan banyak lagi.
Ketua STKIP Tidak Akan Larang Demo……
Masih dalam kesempatan yang sama, meski sempat mengakibatkan isu liar, Nanan menjamin tidak akan ada larangan demo atau aksi turun lapangan untuk mahasiswa. Aksi, tetap diperbolehkan dengan koridor yang seharusnya.
“Nggak, kalo untuk demo dulu juga kan saya sering demo, masa saya melarang demo.
Tapi tentu kesantunan tetap nomer satu,” jawabnya.
Nanan mengingatkan, sebagai kaum akademik, kesantunan harus jadi nomer satu. Karenanya, dalam menyampaikan gagasan, koreksi, maupun kritikan harus dalam koridor akademik. (eki)