JAKARTA (MASS) – Di balik gemerlap dunia maya, ada sisi kelam yang terus mengintai. Jutaan konten negative dari perjudian online hingga pornografi anak—berkeliaran bebas dan mengancam masa depan generasi bangsa. Indonesia tengah berada dalam darurat ruang digital, di mana serangan tak terlihat itu tak hanya menggerogoti moral masyarakat, tetapi juga menguji ketahanan negara.
Melihat ancaman yang kian nyata dan massif, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tak tinggal diam. Dengan menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Komdigi memulai langkah besar membentengi ruang digital nasional melalui pengawasan yang lebih ketat, penegakan hukum yang progresif, dan sinergi antarlembaga yang lebih solid dari sebelumnya. Kolaborasi tersebut ditandai dengan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kinerja oleh BPK RI yang digelar di kantor Komdigi, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Pada siaran persnya, dalam kurun waktu (20/10/2024) hingga (23/4/2025), Komdigi telah menangani lebih dari 1,3 juta konten perjudian online, mencakup 1.192.000 situs dan 127.000 unggahan media sosial yang melanggar norma dan hukum digital. Angka tersebut, menurut Meutya, merupakan sinyal bahaya yang nyata bagi ketertiban digital nasional.
Sebagai bentuk aksi nyata, Komdigi mengembangkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) yang mewajibkan platform digital untuk menindaklanjuti konten berisiko tinggi maksimal dalam 4 jam, serta konten negatif umum dalam waktu 24 jam. Tak hanya itu, penerbitan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP Tunas) menjadi langkah strategis berikutnya, khusus untuk perlindungan anak.
“Pembangunan ruang digital yang sehat dan aman bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa,” tegas Meutya.
Dukungan datang dari Anggota III BPK RI, Akhsanul Khaq, yang memuji komitmen dan progres Komdigi. Ia menyampaikan, Komdigi telah menindaklanjuti 82,2% rekomendasi BPK, jauh melampaui rata-rata nasional 75%.
“Kami melihat rencana aksi yang disusun Komdigi menunjukkan komitmen kuat dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan,” kata Akhsanul.
Ia juga mengapresiasi upaya penyelesaian kerugian negara yang ditangani Komdigi dengan hasil yang signifikan. Akhsanul berharap, agar kolaborasi kuat itu terus berlanjut, guna memperkokoh pertahanan digital Indonesia yang tengah diuji oleh berbagai serangan informasi dan teknologi yang tak bertanggung jawab. (argi)
