KUNINGAN (MASS) – Ada sekitar 45 ribu keluarga yang masuk dalam kategori desil satu, namun baru 100 murid yang telah terdaftar di Sekolah Rakyat. Sebuah program pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan karena masalah ekonomi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga miskin kategori desil 1, dan difasilitasi oleh negara dengan anggaran yang signifikan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, Toto Tuharudin, M.Pd., meninjau langsung Sekolah Rakyat pada Kamis (9/10/2025). Dalam wawancaranya, Toto menjelaskan setiap anak yang terdaftar akan mendapatkan biaya pendidikan sebesar 48 juta rupiah per tahun.
“Dalam kurun waktu 3 tahun, satu anak akan mendapatkan total dana sekitar 150-160 juta rupiah,” ujarnya.
Ia menambahkan kuota untuk rintisan Sekolah Rakyat ini sudah terpenuhi dengan 100 murid, di mana 75 di antaranya adalah anak-anak SMP dan 15 anak SD. “Kami sudah membentuk 3 rumbel untuk mengakomodasi murid-murid SMP, kalau untuk SD masih kurang sih,” tambahnya.
Namun, tidak semua pendaftaran berjalan mulus. Toto menjelaskan bahwa ada beberapa anak yang harus dicoret dari daftar karena berbagai faktor. “Banyak anak yang usianya sudah melebihi batas untuk masuk SD, dan ada juga yang sudah terdaftar di sekolah lain,” katanya.
Toto juga menyoroti di Kabupaten Kuningan terdapat sekitar 45 ribu keluarga yang masuk dalam kategori desil satu, yang berpotensi menjadi sasaran program ini. Ia menyebutkan tahun depan akan ada lebih banyak kuota yang dibuka untuk anak-anak yang membutuhkan.
“Kami menyadari bahwa masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, namun kami juga masih dalam tahap rintisan, tahun depan akan lebih banyak,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Program ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap pendidikan anak-anak mereka.
“Kami ingin memastikan semua anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, oleh karena itu kedepan harus disiapkan dan didorong anak-anak untuk bisa sekolah di sekolah rakyat ini,” pungkas Toto.
Salah satu murid yang kini terdaftar di Sekolah Rakyat jenjang SMP Prasetyo Burhanul Baehaki menyebutkan rasa bahagianya ketika ia bisa melanjutkan jenjang sekolahnya. Ia yang tadinya sekolah di SMP 3 Darma kini merasa senang sudah masuk ke Sekolah Rakyat dan merasakan asramanya.
“Iya saya seneng masuk kesini, ada asrama juga ini kasurnya empuk, Sekolah Rakyat Well,” tutur Prasetyo. (roqib)
