KUNINGAN (MASS) – Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan Andri Arga Kusumah SE, mengungkap fakta yang mengejutkan soal penanganan kebakaran di objek vital terutama SPBU alias POM bensin.
Dari sekitar 32 SPBU yang ada di Kabupaten Kuningan, Andri Arga menjelaskan hanya satu saja SPBU yang sempat menggelar latihan penanganan kebakaran oleh Damkar Kuningan. Itupun bukan tahun sekarang.
Tidak hanya itu, pihak Damkar juga mengaku, SPBU di Kuningan banyak yang seolah “menutup diri” ke Damkar Kuningan perihal penanganan kebakaran, termasuk pengecekan kelayakan dan isi ulang APAR, APAB, serta penggunaanya.
“Padahal kan itu objek vital, ada aturannya juga. Dan kita juga sudah coba persuasif (mengkomunikasikan ke pengelola SPBU),” kata Andri Arga, menyayangkan.
Disinggung soal kejadian di POM Mandirancan, dimana ada video menunjukkan petugas SPBU menyemprotkan APAR tak tepat ke api dan hasilnya sia-sia, Andri mengiyakan itu sebagai contoh pentingnya latihan menggunakan alat pemadaman.
“Kita hitung disana (POM Mandirancan) ada 10 (alat pemadam yang dipakai, tapi hasilnya sia-sia). Padahal (alat) itu efektif untuk pemadaman. Memang mau berapapun (alatnya), kalo cara pakainya begitu (dari jauh, tidak sesuai nyemprotnya), apinya gak akan padam,” jelasnya.
Sementara, seperti diketahui insiden kebakaran minibus Gran Max di POM Mandirancan membuat geger se-Kabupaten Kuningan.
Pasalnya, dalam video yang beredar, nampak kebakaran terus membesar di sekitar pengisian bensin, padahal ada APAR yang disemprotkan petugas SPBU, namun dari jarak yang cukup jauh. Tak ayal api tetap menyala dan bahkan terus membesar.
Insiden kebakaran mobil juga tak lepas dari beberapa kejanggalan. Soal pengisian bensin Rp 500ribu untuk mobil misalnya, disebut-sebut kapasitas Gran Max tidak sebanyak itu.
Lalu soal ditemukannya beberapa plat nomor polisi di mobil yang terbakar. Banyak yang heran dan bertanya, Nopol aslinya yang mana, dan status kepemilikannya seperti apa.
Kemudian ada juga informasi yang beredar, pengguna mobil adalah salah satu pegawai SPBU juga. Informasi yang beredar itu menambah pertanyaan publik.
Kapolsek Mandirancan, AKP Faisal, kala dikonfirmasi lanjutan insiden kebakaran, tidak banyak memberi banyak keterangan, karena kasus tersebut langsung ditangani Polres Kuningan.
“Betul. Polsek penanganan awal, untuk tindak lanjut oleh Tipiter (Polres Kuningan),” jawabnya saat ditanya pemilik mobil diamankan dimana.
Sementara, Polres Kuningan kala dikonfirmasi melalui Kasi Humas Moegiono, belum memberikan keterangan secara lengkap. (eki)
